Pada suatu sore yang basah akibat hujan deras, ruas Jalan Raya Surabaya-Malang mendadak menjadi saksi bisu sebuah kejadian yang nyaris merenggut nyawa. Adika Faris, mantan wartawan otomotif Kompas.com, mengalami momen mencekam saat sepeda motornya nyaris terlindas oleh truk tronton yang melaju tanpa kendali.
Kejadian ini bermula saat Adika baru saja keluar dari Exit Tol Purwodadi. Langit masih menangis gerimis, namun tidak mengurangi kecepatan Adika yang berusaha menyalip beberapa pengendara lain. Namun, firasat buruknya terbukti saat ia melihat truk besar itu datang dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi dan manuver yang ugal-ugalan.
Dalam hitungan detik, truk tersebut menabrak separator jalan dan melompat ke jalur Adika. Dengan refleks cepat, Adika membanting setang motor ke kiri, menghindari serpihan beton dan nasib buruk yang hampir saja menimpanya. "Saya lemas dan shock, sampai satu jam saya hanya bisa duduk di trotoar," ungkap Adika saat dihubungi.
Tragisnya, insiden ini tidak sepenuhnya tanpa korban. Seorang pengendara motor lain tewas di tempat setelah terlindas oleh truk yang sama. Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan berkendara dan bahaya mengemudi dengan ugal-ugalan.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani memuji langkah menghindar Adika sebagai tindakan yang tepat. "Saat berkendara memang harus punya refleks yang baik," kata Agus. Ia juga menekankan pentingnya selalu fokus dan tidak terganggu saat di jalan raya.
Kita semua berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama di jalan raya.