Jakarta – Dalam menghadapi lonjakan populasi dan kepadatan lalu lintas saat musim mudik, tampaknya teknologi mobil listrik menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan survei yang menunjukkan bahwa sekitar 18,3 persen atau 35,42 juta orang akan mudik menggunakan mobil pribadi, dan di antaranya, terdapat proyeksi bahwa sekitar 4.000 kendaraan listrik akan digunakan untuk mudik tahun ini.
Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Yusuf Nugroho, menyatakan bahwa angka tersebut merupakan proyeksi dari total mobil listrik yang terdaftar di Indonesia, yang berjumlah sekitar 23.238 unit. Mobil listrik tidak hanya digunakan untuk perjalanan luar kota, tetapi juga untuk mobilitas dalam kota selama periode silaturahmi.
Pemerintah telah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk pengangkutan kendaraan listrik selama periode mudik, termasuk penyeberangan dengan kapal laut, guna mengurangi kekhawatiran masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik. Dengan pengujian dan pengetesan standar keamanan yang telah dilakukan secara global dan sesuai regulasi di Indonesia, kendaraan listrik dipastikan aman untuk digunakan.
Untuk mendukung mobilitas para pengguna kendaraan listrik, telah dibangun 1.299 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 879 titik lokasi di seluruh Indonesia. Ini termasuk 152 unit di Sumatera, 899 unit di Jawa, dan lainnya tersebar di Kalimantan, Bali, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, serta Papua.
Dengan infrastruktur yang semakin mendukung dan kesadaran masyarakat yang meningkat terhadap lingkungan, mobil listrik tampaknya akan menjadi bagian penting dari tradisi mudik di masa depan.