Dalam dunia otomotif yang terus berkembang, teknologi hybrid menjadi topik hangat, terutama dengan adanya insentif pajak yang diharapkan akan diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk pembelian mobil hybrid. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara mild hybrid, full hybrid, dan plug-in hybrid, yang semakin relevan bagi konsumen yang ingin membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan.
Mild Hybrid (MHEV)
Mild Hybrid Electric Vehicle (MHEV) merupakan tingkat awal dari elektrifikasi kendaraan. Sistem ini menggabungkan mesin pembakaran internal dengan motor listrik kecil dan baterai lithium-ion yang berukuran lebih kecil. Motor listrik ini berfungsi untuk membantu mesin saat akselerasi dan memperlancar proses start-stop. Namun, MHEV tidak dapat beroperasi sepenuhnya dalam mode listrik. Contoh kendaraan dengan teknologi MHEV di Indonesia adalah Suzuki Grand Vitara, XL-7, Ertiga, dan Mazda CX-60.
Full Hybrid (HEV)
Hybrid Electric Vehicle (HEV), atau sering disebut sebagai Full Hybrid, memiliki mesin pembakaran internal, motor listrik yang lebih besar, dan baterai dengan kapasitas yang lebih besar dibandingkan MHEV. Ini memungkinkan HEV untuk berjalan dalam mode listrik sepenuhnya untuk jarak tertentu. Baterai pada HEV diisi melalui mesin atau melalui proses pengereman regeneratif, yang sering disebut sebagai "self-charging". Beberapa contoh HEV yang tersedia di Indonesia adalah Toyota Corolla Cross 1.8 HEV, Honda CR-V 2.0 RS e:HEV, dan Nissan Kicks 1.2 e-Power.
Plug-in Hybrid (PHEV)
Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) mirip dengan HEV dalam hal memiliki mesin pembakaran internal dan motor listrik. Namun, PHEV memiliki baterai dengan kapasitas yang jauh lebih besar, yang memungkinkan kendaraan untuk berjalan dalam mode listrik sepenuhnya untuk jarak yang lebih jauh. Baterai pada PHEV dapat diisi ulang melalui sambungan listrik eksternal, memberikan fleksibilitas lebih dalam penggunaan energi listrik. Contoh PHEV yang ada di pasar Indonesia adalah BMW i8 dan Mitsubishi Outlander PHEV.
Dengan semakin banyaknya pilihan kendaraan hybrid di pasar, konsumen memiliki kesempatan untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka, sekaligus berkontribusi pada upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.