Tragedi memilukan terjadi di Pelabuhan Merak, Banten, dimana seorang bocah berusia lima tahun kehilangan nyawanya setelah terlindas oleh bus. Kejadian ini berawal dari keinginan sederhana sang bocah yang ingin mendengar suara klakson ‘telolet’ yang populer di kalangan anak-anak. Namun, apa yang seharusnya menjadi momen keceriaan berubah menjadi petaka.
Pada hari Minggu, 17 Maret 2024, sekitar pukul 13.30 WIB, bocah tersebut berada di samping bus yang sedang melaju menuju dermaga eksekutif Pelabuhan Merak. Dalam upaya untuk mendapatkan perhatian sopir agar membunyikan klakson, bocah tersebut berlari di sisi kiri bus. Sayangnya, ini adalah area blind spot bagi sopir, di mana visibilitas terbatas dan sulit untuk melihat pejalan kaki, terutama yang berada dekat dengan kendaraan besar.
Ketika bus berbelok masuk ke dermaga, bocah tersebut tidak terlihat oleh sopir dan tragisnya terlindas oleh roda belakang sebelah kiri bus. Insiden ini mengakibatkan luka fatal, dan meskipun segera dilarikan ke RS Krakatau Medika Cilegon, nyawa bocah tersebut tidak dapat diselamatkan.
Insiden ini menyoroti bahaya yang terkait dengan kendaraan besar seperti bus, yang memiliki blind spot luas dan memerlukan jarak pengereman yang lebih panjang. Ini juga menjadi pengingat penting bagi para orang tua dan pengawas anak untuk selalu mengawasi anak-anak mereka, terutama di dekat jalan raya dan kendaraan besar.
Kepolisian setempat telah mengamankan sopir bus untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai kejadian ini. Sementara itu, komunitas lokal dan para pengemudi diimbau untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara dan pentingnya menghindari interaksi yang berpotensi berbahaya dengan kendaraan besar.
Tragedi ini telah membuka diskusi mengenai keamanan dan keselamatan di jalan raya, serta bagaimana hiburan sederhana seperti klakson ‘telolet’ dapat memiliki konsekuensi yang tidak terduga dan mematikan.