Pasar otomotif Indonesia menyaksikan pertumbuhan minat terhadap kendaraan elektrifikasi, termasuk mobil hybrid. Namun, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengungkapkan bahwa sebagian besar konsumen mereka, yang merupakan pembeli mobil pertama, belum melihat kebutuhan untuk beralih ke mobil hybrid.
Faktor Harga dan Edukasi
Salah satu faktor utama adalah harga mobil hybrid yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan mobil konvensional. Pembeli mobil pertama cenderung mencari kendaraan yang lebih terjangkau, dan saat ini, mobil hybrid masih dihargai di atas Rp 400 juta. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai nilai jual kembali (resale value) dan durabilitas kendaraan hybrid yang masih menjadi pertimbangan bagi pembeli mobil pertama.
Kesadaran dan Pemahaman
Pemahaman tentang konsumsi listrik dan proses pengisian daya untuk kendaraan elektrifikasi juga menjadi hambatan. Banyak konsumen pembeli mobil pertama yang belum memahami sepenuhnya tentang penggunaan dan manfaat mobil hybrid. Ini menunjukkan perlunya peningkatan edukasi dan kesadaran tentang kendaraan elektrifikasi di kalangan pembeli mobil pertama.
Kesimpulan
Meskipun ada peningkatan minat terhadap mobil elektrifikasi, pembeli mobil pertama di Indonesia masih ragu untuk beralih ke mobil hybrid. Faktor harga, nilai jual kembali, durabilitas, dan kurangnya pemahaman menjadi penghalang utama. Oleh karena itu, strategi edukasi yang efektif dan penawaran harga yang kompetitif bisa menjadi kunci untuk mendorong adopsi mobil hybrid di segmen ini.
DetikOto
Kompas Otomotif