Baru-baru ini, Daihatsu Gran Max menjadi sorotan karena tidak memiliki airbag di pasar Indonesia, meskipun versi yang dijual di Jepang terlibat dalam skandal uji keselamatan. Menurut Sri Agung Handayani, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor (ADM), keputusan untuk tidak menyertakan airbag di Gran Max Indonesia didasarkan pada permintaan konsumen.
Konsumen Gran Max di Indonesia umumnya adalah pelaku usaha yang memprioritaskan kendaraan dengan harga terjangkau. Fokus mereka adalah pada fitur utama seperti power steering, power window, dan AC yang sesuai dengan kebutuhan bisnis ritel. Daihatsu berpendapat bahwa faktor seperti keterjangkauan harga, efisiensi bahan bakar, dan kemudahan perawatan serta ketersediaan suku cadang adalah yang paling penting bagi konsumen mereka.
Di sisi lain, skandal yang terjadi di Jepang menunjukkan adanya penyimpangan prosedur dalam proses sertifikasi kendaraan Daihatsu, termasuk Gran Max. Pemerintah Jepang bahkan mencabut izin tipe kendaraan untuk beberapa model, termasuk Gran Max, karena masalah pada airbag yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya selama tes tabrakan.
Namun, ADM menegaskan bahwa Gran Max yang dijual di Indonesia tidak terkait dengan skandal di Jepang. Spesifikasi kendaraan dan regulasi yang berlaku di Indonesia berbeda dengan Jepang, sehingga isu yang ada di Jepang tidak berpengaruh pada produk yang dijual di Indonesia.
Dengan demikian, Daihatsu Gran Max di Indonesia tidak dilengkapi dengan airbag karena kebijakan perusahaan yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pasar lokal, bukan karena terkait dengan masalah keselamatan yang terjadi di Jepang.