Di sebuah desa kecil di Tasikmalaya, sebuah kejadian tak terduga menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Tiga anak sekolah dasar yang belum cukup umur untuk mengendarai motor, mengalami kecelakaan yang nyaris berujung tragis. Motor yang mereka kendarai, karena rem yang blong, terbang dan nyangkut di atap rumah warga.
Insiden ini menggugah kesadaran akan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas dan batasan usia dalam berkendara. Anak-anak tersebut, yang masih berusia belia, tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga orang lain. Mereka tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan secara fisik serta mental belum siap untuk menghadapi situasi di jalan raya.
Praktisi keselamatan berkendara menekankan bahwa usia ideal untuk mulai belajar berkendara adalah 17 tahun. Di bawah usia ini, anak-anak belum memiliki kemampuan mengambil keputusan yang tepat di kondisi darurat. Emosi dan ego seringkali mendominasi, meningkatkan risiko kecelakaan.
Kejadian ini juga menyoroti peran orang tua dalam mengawasi anak-anak. Penting bagi orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak mengendarai kendaraan bermotor sebelum waktunya. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama.
Mari kita ambil hikmah dari kejadian ini. Kecelakaan dapat terjadi kapan saja, tetapi dengan pengetahuan dan kewaspadaan, kita dapat mengurangi risiko dan melindungi generasi muda kita.