Perjalanan panjang saat libur Lebaran kemarin pasti membuat mobil bekerja ekstra keras. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan setelahnya adalah cairan pendingin atau coolant. Kondisi coolant yang prima sangat penting untuk menjaga suhu mesin tetap ideal dan mencegah overheating.

Lantas, bagaimana cara mengetahui coolant mobil perlu diganti?

"Salah satu indikator paling mudah adalah perubahan warna," ujar Antonius, mekanik dari bengkel Auto Prima di Jakarta Selatan. "Jika warna coolant sudah mulai pudar atau berubah menjadi keruh, itu tanda kandungan aditifnya sudah berkurang dan efektivitasnya menurun."

Selain perubahan warna, perhatikan juga jarak tempuh mobil. Umumnya, pabrikan mobil memberikan rekomendasi penggantian coolant berdasarkan kilometer yang ditempuh. Informasi ini biasanya tercantum dalam buku manual kendaraan.

"Interval penggantian coolant bervariasi, tergantung jenis coolant yang digunakan dan rekomendasi pabrikan. Ada yang 40.000 km, ada juga yang sampai 80.000 km," jelas Antonius.

Lebih lanjut, Antonius menyarankan pemilik mobil untuk secara rutin memeriksa kondisi coolant di tabung reservoir. Jika terlihat kotoran atau endapan, sebaiknya coolant segera dikuras dan diganti dengan yang baru.

Mengapa Coolant Penting?

Coolant memiliki peran vital dalam sistem pendingin mesin. Fungsinya tidak hanya sekadar menurunkan suhu mesin, tetapi juga mencegah korosi pada komponen internal mesin dan menjaga agar air tidak membeku saat cuaca dingin.

Penggunaan coolant yang berkualitas dan penggantian secara berkala akan memperpanjang umur mesin dan menghindari kerusakan yang lebih parah akibat overheating. Jadi, jangan tunda untuk mengecek kondisi coolant mobil Anda setelah perjalanan jauh, ya!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini