Banjir masih menjadi ancaman bagi warga di tengah tingginya intensitas hujan yang terjadi. Tidak hanya warga yang tinggal di daerah rawan banjir, tetapi juga bagi pengendara kendaraan yang sering terjebak banjir. Bagi pemilik mobil matik, banjir bisa menimbulkan masalah yang serius jika tidak segera ditangani dengan benar. Apa saja yang harus dilakukan jika mobil matik habis terjang banjir? Berikut ini adalah beberapa tips penting yang bisa Anda simak.
1. Pastikan saluran masuk udara tidak terendam air
Saluran masuk udara (air inlet) adalah bagian yang berfungsi untuk menghisap udara ke dalam mesin. Jika saluran ini sampai terendam air, maka dapat menyebabkan terjadinya water hammer, yaitu kondisi di mana air dapat masuk ke dalam ruang pembakaran. Hal ini bisa menyebabkan mesin mobil jadi rusak, bahkan bisa menguras isi tabungan Anda. Oleh karena itu, pastikan ketinggian genangan air tidak lebih dari setengah roda.
2. Gunakan gigi paling rendah (L)
Saat menerjang banjir, disarankan untuk menggunakan gigi paling rendah (L) pada mobil matik. Hal ini bertujuan untuk menjaga putaran mesin tetap stabil dan menghindari terjadinya slip pada kopling. Selain itu, gigi rendah juga bisa membantu mendorong air yang ada di depan mobil agar tidak masuk ke dalam mesin.
3. Bersihkan area kolong dan sekitar girboks
Setelah berhasil keluar dari banjir, sebaiknya segera membersihkan area kolong dan sekitar girboks. Air banjir membawa kotoran yang bisa mengendap di area tersebut, dimana tempat girboks transmisi berada. Kotoran ini bisa menjadi penyebab korosi yang berisiko merusak area modul transmisi atau body valve. Modul transmisi adalah otak yang mengatur perpindahan gigi, sedangkan body valve adalah bagian yang mengatur tekanan oli transmisi. Jika kedua bagian ini rusak, maka transmisi matik bisa gagal berfungsi .
4. Ganti oli transmisi dan filternya
Oli transmisi adalah cairan yang berfungsi untuk melumasi dan mendinginkan komponen-komponen transmisi. Jika oli transmisi terkontaminasi oleh air atau kotoran, maka kualitasnya akan menurun dan bisa menyebabkan kerusakan pada transmisi. Oleh karena itu, sebaiknya ganti oli transmisi dan filternya setelah mobil terjang banjir. Filter oli transmisi adalah bagian yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang ada di dalam oli transmisi. Jika filter ini kotor atau tersumbat, maka aliran oli transmisi akan terganggu.
5. Periksa kelistrikan dan elektronik
Banjir juga bisa menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan dan elektronik mobil. Air bisa masuk ke dalam kabel, soket, relay, fuse, sensor, atau komponen lainnya yang berhubungan dengan listrik. Hal ini bisa menyebabkan korsleting, kebakaran, atau kerusakan pada ECU (Electronic Control Unit). ECU adalah komputer yang mengatur kerja mesin dan transmisi. Jika ECU rusak, maka mobil bisa mogok atau tidak bisa dihidupkan. Oleh karena itu, periksa kelistrikan dan elektronik mobil setelah terjang banjir. Jika ada yang basah atau kotor, segera keringkan atau bersihkan.
Demikianlah tips penting bagi pemilik mobil matik yang terkena banjir. Semoga bermanfaat dan menjaga mobil Anda tetap prima. Jika Anda merasa kurang yakin atau tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan sendiri, sebaiknya bawa mobil Anda ke bengkel resmi atau spesialis transmisi matik. Jangan biarkan masalah kecil menjadi besar karena bisa merugikan Anda di kemudian hari. Tetap waspada dan berhati-hati saat mengemudi di musim hujan. Selamat berkendara!