Jakarta – Ban serep seringkali luput dari perhatian pemilik mobil. Padahal, ban ini punya peran krusial saat ban utama bermasalah di jalan. Apalagi menjelang musim mudik Lebaran, mengecek kondisi ban serep jadi hal wajib demi keamanan dan kenyamanan perjalanan.
Banyak yang menganggap ban serep bisa diabaikan karena jarang dipakai. Padahal, meski jarang digunakan, ban serep tetap bisa mengalami penurunan kualitas. Karet bisa getas, tekanan udara berkurang, bahkan kotor akibat debu dan lumpur.
Lalu, bagaimana cara merawat ban serep agar selalu siap digunakan saat dibutuhkan? Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
-
Cek Kondisi Fisik: Periksa secara berkala kondisi karet ban. Pastikan tidak ada retakan atau benjolan yang bisa membahayakan. Karet yang getas menandakan ban sudah mulai menua dan perlu segera diganti.
-
Perhatikan Tekanan Udara: Ini adalah poin paling penting. Tekanan udara ban serep harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Informasi ini biasanya tertera di stiker yang menempel di dekat pintu pengemudi atau di buku manual kendaraan. Gunakan alat pengukur tekanan yang akurat dan isi angin jika kurang. Idealnya, ban serep dengan ukuran sama seperti ban utama diisi sekitar 44 psi (3.0 kg/cm2). Untuk ban serep sementara (temporary tire), tekanan udaranya biasanya lebih tinggi, sekitar 60 psi (4.2 kg/cm2).
-
Jaga Kebersihan: Terutama bagi ban serep yang lokasinya di kolong mobil, kebersihan sangat penting. Kotoran dan lumpur yang menempel bisa merusak karet ban. Bersihkan ban serep secara berkala saat mencuci mobil. Anda juga bisa menggunakan semir ban agar terlihat lebih bersih dan terawat.
-
Perhatikan Usia Ban: Meski jarang digunakan, ban memiliki umur pakai. Sebaiknya ganti ban serep setiap 5-6 tahun, meskipun kondisinya terlihat masih bagus. Karet ban akan mengeras dan kehilangan elastisitasnya seiring waktu.
Kenapa Ukuran Ban Serep Kadang Lebih Kecil?
Perlu diingat, beberapa mobil menggunakan ban serep dengan ukuran yang lebih kecil dari ban utama. Ban serep jenis ini disebut temporary tire atau ban serep sementara. Tujuannya adalah untuk menghemat ruang dan berat. Ban serep sementara hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat dan dengan kecepatan terbatas, biasanya tidak lebih dari 80 km/jam. Segera ganti ban utama Anda setelah menggunakan ban serep sementara.
Dengan perawatan yang tepat, ban serep akan selalu siap menemani perjalanan Anda. Jangan sampai momen penting seperti mudik Lebaran terganggu hanya karena ban serep yang tidak terawat.