Jakarta – Kabar kurang sedap menghampiri para pemilik Hyundai Ioniq 5 N. Mobil listrik berperforma tinggi ini terpaksa ditarik kembali (recall) karena adanya potensi masalah pada sistem pengereman. Penarikan ini dilakukan menyusul laporan adanya kecelakaan yang diduga kuat disebabkan oleh masalah tersebut.

Menurut pengumuman resmi, recall ini melibatkan 1.508 unit Ioniq 5 N model tahun 2025. Akar masalahnya terletak pada perangkat lunak yang mengatur sistem pengereman. Kesalahan pada kode program ini berpotensi menurunkan efektivitas pengereman, bahkan meningkatkan risiko kecelakaan.

Yang menjadi perhatian utama adalah fitur left-foot braking (pengereman kaki kiri) yang menjadi andalan Ioniq 5 N untuk meningkatkan performa di sirkuit. Fitur ini memungkinkan pengemudi untuk mengelola perpindahan bobot dan mempercepat transisi dari akselerasi ke pengereman. Namun, dalam kondisi tertentu, kesalahan perangkat lunak dapat memicu penurunan tekanan pada anti-lock braking system (ABS). Lebih parah lagi, sistem ABS bisa sepenuhnya gagal berfungsi saat dibutuhkan.

Kondisi ini sangat berbahaya karena ABS berfungsi mencegah roda terkunci saat pengereman mendadak, sehingga pengemudi tetap dapat mengendalikan arah kendaraan. Jika ABS gagal bekerja, jarak pengereman akan meningkat drastis dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Hyundai sendiri mengakui bahwa mereka telah menerima laporan satu kejadian kecelakaan yang terkait dengan masalah ini. Meskipun demikian, pabrikan asal Korea Selatan tersebut memastikan belum ada laporan korban jiwa atau kebakaran akibat masalah pengereman ini.

Sebagai langkah pencegahan, Hyundai mengimbau para pemilik Ioniq 5 N untuk sementara waktu tidak menggunakan fitur left-foot braking hingga mobil mereka mendapatkan perbaikan. Perbaikan akan dilakukan di dealer resmi Hyundai dengan melakukan pembaruan perangkat lunak pada unit kontrol kendaraan dan sistem rem elektronik. Proses recall ini rencananya akan dimulai pada 7 April mendatang, dengan surat pemberitahuan akan dikirimkan kepada seluruh pemilik kendaraan yang terdampak.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi para produsen mobil untuk selalu memastikan kualitas dan keamanan perangkat lunak yang digunakan pada kendaraan modern. Semakin canggih teknologi yang diterapkan, semakin besar pula potensi masalah yang mungkin timbul. Keselamatan pengemudi dan penumpang harus selalu menjadi prioritas utama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini