Jakarta – Mobil hybrid makin populer, tapi apakah biaya perawatannya lebih mahal dari mobil konvensional? Jawabannya: tergantung. Meskipun keduanya butuh servis rutin, sistem hybrid yang kompleks menuntut perhatian khusus.
"Perbedaan utama terletak pada sistem kelistrikan dan baterai," jelas Andreas, seorang mekanik spesialis mobil hybrid dari bengkel "Tekno Oto" di Jakarta Selatan. "Mobil hybrid punya dua ‘jantung’, mesin pembakaran internal dan motor listrik. Jadi, ada dua sistem yang perlu dipastikan kondisinya."
Andreas menjelaskan, komponen seperti baterai, inverter, dan sistem manajemen energi adalah area krusial yang tidak ditemukan di mobil konvensional. Perawatan baterai, misalnya, meliputi pengecekan voltase, resistansi internal, dan sistem pendingin. Jika komponen ini bermasalah, penggantian bisa menguras dompet.
"Jangan panik dulu! Perawatan preventif itu kuncinya," lanjut Andreas. "Dengan servis rutin dan penggantian komponen yang tepat waktu, umur baterai bisa optimal. Hindari kebiasaan ngebut dan pengereman mendadak, karena ini bisa memperpendek usia baterai."
Soal oli mesin, Andreas punya pandangan senada dengan ahli lainnya. "Mesin hybrid sering mati dan hidup otomatis. Ini membuat suhu mesin cenderung lebih rendah dari mesin konvensional. Oleh karena itu, penting menggunakan oli dengan viskositas yang sesuai rekomendasi pabrikan agar pelumasan tetap optimal."
Sistem pengereman regeneratif yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik juga perlu diperhatikan. Sistem ini membantu mengisi daya baterai saat mobil melambat. Performa yang buruk bisa jadi indikasi ada masalah pada sistem pengereman regeneratif.
Lalu, bagaimana dengan mobil konvensional? Perawatan mobil konvensional cenderung fokus pada komponen mekanis seperti penggantian oli, filter udara, busi, dan pemeriksaan sistem pembakaran. Biaya suku cadang umumnya lebih murah dan mekanik yang berpengalaman lebih mudah ditemukan.
Jadi, mana yang lebih mahal?
Biaya perawatan mobil hybrid di awal mungkin terasa lebih tinggi karena komponen yang spesifik dan teknisi yang lebih terspesialisasi. Namun, dengan perawatan yang tepat dan gaya mengemudi yang baik, mobil hybrid bisa lebih hemat dalam jangka panjang berkat efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Sebaliknya, mobil konvensional mungkin menawarkan biaya perawatan yang lebih terjangkau di awal, tetapi konsumsi bahan bakar yang lebih boros bisa jadi bumerang di kemudian hari.
"Intinya, baik mobil hybrid maupun konvensional, perawatan rutin adalah investasi. Jangan tunda servis hanya karena ingin hemat sesaat, karena kerusakan yang lebih parah bisa bikin kantong jebol," pungkas Andreas.