Jakarta – Jelang musim mudik Lebaran, banyak pemilik kendaraan melakukan pengecekan dan perbaikan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan perjalanan. Salah satu permasalahan yang seringkali dihadapi adalah ban mobil yang mengalami kerusakan, termasuk sobek pada bagian dinding ban. Lalu, amankah menambal ban yang sobek di bagian dinding, apalagi jika tujuannya untuk perjalanan jauh seperti mudik?
Baru-baru ini, viral di media sosial video yang memperlihatkan seorang pengendara mobil menambal ban yang sobek kecil di bagian dinding. Tindakan ini menuai pro dan kontra, mengingat dinding ban merupakan bagian yang vital dan rentan.
Menanggapi hal ini, ahli ban dari salah satu produsen ban terkemuka angkat bicara. Menurutnya, menambal ban di bagian dinding sangat tidak disarankan, terutama untuk perjalanan jauh. Dinding ban, bersama dengan bahu ban, mengalami fleksibilitas atau lentur yang tinggi saat kendaraan berjalan. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya sabuk baja (steel belt) sebagai pelindung benang di area tersebut.
"Jika ban sobek di dinding, berarti benangnya sudah putus atau robek. Meskipun dijahit atau ditambal, kekuatannya tidak akan sama dengan kondisi awal saat ban diproduksi," ujarnya. Proses produksi ban melibatkan proses kompleks dan steril dengan material yang spesifik. Penambalan dengan material berbeda dan proses pemanasan tambahan dikhawatirkan justru mengurangi integritas karet dinding ban.
Risiko penggunaan ban yang ditambal di dinding akan semakin besar dalam kondisi tekanan angin kurang, beban berlebih, dan kecepatan tinggi. Kombinasi faktor-faktor ini dapat menyebabkan ban pecah dan membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang.
Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan jika ban mobil sobek di bagian dinding?
Solusi terbaik dan paling aman adalah mengganti ban dengan yang baru. Ini adalah langkah preventif untuk menghindari risiko kecelakaan yang disebabkan oleh ban yang tidak layak pakai.
Namun, jika dalam kondisi darurat dan tidak memungkinkan untuk mengganti ban, pertimbangkan untuk menambal ban hanya sebagai solusi sementara untuk mencapai bengkel terdekat. Setelah itu, segera ganti ban dengan yang baru.
Tips Aman Berkendara dengan Ban Mobil:
- Periksa tekanan angin ban secara berkala: Pastikan tekanan angin sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
- Periksa kondisi ban secara visual: Perhatikan apakah ada retakan, benjolan, atau sobekan pada ban.
- Lakukan spooring dan balancing: Spooring dan balancing yang tepat akan memperpanjang umur ban dan meningkatkan stabilitas kendaraan.
- Jangan membawa beban berlebihan: Beban berlebihan dapat mempercepat keausan ban dan meningkatkan risiko pecah ban.
- Hindari kecepatan tinggi: Kecepatan tinggi dapat meningkatkan suhu ban dan risiko pecah ban.
Dengan memperhatikan kondisi ban dan melakukan perawatan yang tepat, perjalanan mudik Anda akan lebih aman dan nyaman. Jangan ragu untuk mengganti ban jika kondisinya sudah tidak layak pakai demi keselamatan bersama.