Mudik naik bus masih jadi pilihan favorit banyak orang. Tapi, pernahkah Anda memperhatikan, mesin bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) seringkali tetap menyala saat berhenti di rest area? Fenomena ini tentu menimbulkan pertanyaan. Apa sebenarnya alasannya?

Saat bus berhenti di rest area, tujuannya jelas: memberi kesempatan penumpang untuk beristirahat, ke toilet, atau mengisi perut. Perusahaan Otobus (PO) juga memanfaatkan waktu ini untuk melakukan pengecekan ringan. Namun, mengapa mesin bus dibiarkan meraung?

Ternyata, alasan utamanya berkaitan dengan teknologi mesin diesel modern. Mesin diesel bus AKAP saat ini umumnya sudah dilengkapi dengan turbocharger. Komponen ini sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan tekanan yang ekstrem. Mematikan dan menghidupkan mesin terlalu sering bisa memperpendek umur turbo.

Sopir bus berpengalaman berpendapat, mesin diesel memerlukan kompresi yang stabil dan suhu yang ideal agar bisa bekerja optimal. Proses pemanasan yang tidak merata dan kurangnya sirkulasi udara justru bisa mengganggu kinerja turbo.

Selain itu, ada beberapa poin penting lainnya yang perlu dipahami:

  • Proses Start dan Stop Mesin yang Khusus: Mesin diesel membutuhkan perlakuan berbeda saat dinyalakan dan dimatikan. Setelah mesin dinyalakan, idealnya didiamkan (idle) selama beberapa menit sebelum digas. Begitu pula saat dimatikan, posisikan idle selama beberapa menit agar turbo tetap terlumasi dengan baik.

  • Suhu Kerja Optimal: Mesin diesel harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum beroperasi. Hal ini penting untuk mencapai suhu kerja yang optimal dan menjaga performa mesin.

  • Kebutuhan Listrik: Bus membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankan AC dan perangkat elektronik lainnya, terutama saat berhenti di rest area. Penumpang yang tidak turun dari bus tentu menginginkan kenyamanan, termasuk tetap merasakan sejuknya AC. Mendinginkan kembali kabin bus yang luas di daerah tropis membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bisa mencapai 15-20 menit.

Jadi, jangan berpikir mesin bus dibiarkan menyala hanya untuk membuang-buang bahan bakar. Alasan utamanya adalah untuk menjaga kinerja mesin turbo diesel tetap optimal dan memberikan kenyamanan bagi para penumpang selama perjalanan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini