Oli mesin ibarat darah bagi jantung mobil. Fungsinya krusial untuk melumasi komponen mesin, mencegah gesekan berlebih, dan menjaga suhu tetap stabil. Tapi, apa jadinya kalau oli mesin bocor? Apakah mobil masih aman diajak menempuh perjalanan jauh?

Kebocoran oli mesin bisa menjadi mimpi buruk bagi pemilik mobil. Selain meninggalkan noda hitam di garasi, masalah ini juga mengancam performa dan umur mesin. Penyebabnya beragam, mulai dari usia komponen yang sudah uzur, kerusakan seal, hingga benturan keras.

Lantas, bagaimana jika kebocoran oli mesin terlanjur terjadi? Apakah mobil masih bisa dipaksakan untuk perjalanan jauh, misalnya saat mudik Lebaran atau liburan akhir tahun?

"Kebocoran oli, apalagi yang sudah parah sampai menetes, itu bahaya banget. Jangan nekat dipakai jalan jauh," tegas Heri, mekanik senior dari bengkel Jaya Motor di Jakarta Selatan, saat dihubungi. "Oli yang bocor akan terus berkurang. Kalau sampai kehabisan, komponen mesin bisa aus parah dan akhirnya jebol."

Heri menjelaskan, mesin yang kekurangan oli akan mengalami gesekan berlebih. Panas yang dihasilkan akibat gesekan tersebut dapat merusak piston, stang seher, crankshaft, dan komponen vital lainnya. Biaya perbaikan akibat kerusakan ini bisa sangat mahal, bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah untuk turun mesin.

"Kalau kebocorannya cuma rembes kecil, mungkin masih bisa ditoleransi untuk perjalanan dekat. Tapi tetap harus dicek secara berkala dan volume oli harus dipastikan cukup," lanjut Heri. "Lebih baik lagi kalau langsung dibawa ke bengkel untuk diperbaiki sebelum dipakai jalan jauh."

Langkah Aman Sebelum Perjalanan Jauh:

  • Periksa Volume Oli: Pastikan volume oli sesuai standar yang dianjurkan pabrikan. Gunakan dipstick untuk memeriksa ketinggian oli.
  • Cek Kondisi Mesin: Perhatikan apakah ada rembesan oli di sekitar mesin. Periksa juga apakah ada tetesan oli di bawah mobil setelah parkir.
  • Bawa ke Bengkel: Jika menemukan kebocoran, segera bawa mobil ke bengkel terpercaya untuk diperiksa dan diperbaiki.
  • Sediakan Oli Cadangan: Bawa sebotol oli cadangan untuk berjaga-jaga jika volume oli berkurang drastis selama perjalanan.
  • Pantau Indikator Oli: Perhatikan indikator tekanan oli di dashboard mobil. Jika indikator menyala, segera menepi dan periksa kondisi oli.

"Intinya, jangan pernah anggap remeh kebocoran oli. Lebih baik mencegah daripada mengobati," pungkas Heri. Dengan melakukan perawatan rutin dan pemeriksaan berkala, Anda bisa menghindari kerusakan mesin yang lebih parah dan memastikan perjalanan jauh Anda aman dan nyaman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini