Jakarta – Perubahan jadwal tidur drastis selama bulan Ramadhan, khususnya akibat bangun sahur, berpotensi besar memicu micro sleep atau tidur sesaat yang sangat berbahaya bagi para pengendara. Ahli keselamatan berkendara mengingatkan pentingnya strategi jitu mengatasi masalah ini.
"Banyak yang meremehkan efek kurang tidur. Padahal, micro sleep bisa terjadi hanya dalam hitungan detik, cukup untuk menyebabkan kecelakaan fatal," ujar praktisi keselamatan berkendara, Anton Sudrajat, kepada wartawan, Senin (10/3/2025).
Anton menjelaskan, bukan hanya kuantitas tidur yang penting, tetapi juga kualitasnya. "Meski sudah tidur 7-8 jam, kalau tidurnya tidak nyenyak, misalnya karena sering terbangun atau terganggu suara, tetap saja risiko micro sleep meningkat."
Lantas, bagaimana cara efektif mencegah micro sleep saat berkendara selama puasa? Anton memberikan beberapa tips praktis:
-
Prioritaskan Tidur Berkualitas: Usahakan tidur lebih awal dan ciptakan suasana yang mendukung tidur nyenyak. Matikan lampu, hindari gadget sebelum tidur, dan pastikan suhu kamar nyaman.
-
Power Nap Strategis: Manfaatkan waktu istirahat siang untuk power nap singkat, sekitar 20-30 menit. Ini terbukti efektif menyegarkan pikiran dan meningkatkan kewaspadaan.
-
Variasi Rute: Jika memungkinkan, pilih rute yang berbeda dari biasanya. Pemandangan baru bisa membantu menjaga fokus dan mencegah kebosanan yang memicu kantuk.
-
Cari Teman Perjalanan: Berkendara bersama teman atau keluarga bisa menjadi solusi efektif. Ajak mereka bergantian mengemudi atau sekadar menemani dan mengingatkan jika terlihat tanda-tanda kelelahan.
-
Stimulasi Sensorik: Gunakan aroma terapi yang menyegarkan seperti peppermint atau citrus di dalam mobil. Mendengarkan musik dengan tempo cepat juga bisa membantu menjaga kewaspadaan.
-
Jangan Abaikan Tanda Tubuh: Jika merasa mata mulai berat, sering menguap, atau pikiran melayang, segera menepi dan beristirahat. Jangan paksakan diri!
Lebih lanjut, Anton mengingatkan, micro sleep bukan hanya masalah individu, tetapi juga tanggung jawab bersama. "Perusahaan transportasi, misalnya, harus memastikan para pengemudinya mendapatkan istirahat yang cukup dan tidak memaksakan jam kerja yang berlebihan," tegasnya. Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, kita bisa mengurangi risiko kecelakaan akibat micro sleep dan menjadikan Ramadhan ini lebih aman dan berkah bagi semua.