Jakarta – Kabar baik menghampiri industri otomotif Indonesia. Penjualan mobil pada Februari 2025 menunjukkan tren positif, memicu harapan baru setelah periode lesu. Data terbaru mengindikasikan peningkatan signifikan baik dari sisi distribusi pabrik ke dealer (wholesales) maupun penjualan ke konsumen (retail sales).
Menurut data dari asosiasi industri otomotif, wholesales mengalami kenaikan mencolok sebesar 16,7% dibandingkan Januari 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dari para dealer dalam menyambut permintaan pasar. Sementara itu, retail sales juga mencatatkan pertumbuhan solid sebesar 9,1%.
Secara rinci, wholesales pada Februari 2025 mencapai 72.295 unit, meningkat dari 61.932 unit pada bulan sebelumnya. Retail sales juga mengalami kenaikan, mencapai 69.872 unit di Februari 2025, dibandingkan 64.029 unit pada Januari 2025. Peningkatan ini menandakan adanya pemulihan minat beli dari konsumen.
Toyota masih mendominasi pasar dengan penjualan wholesales sebesar 24.397 unit dan retail sales 22.222 unit. Daihatsu menyusul di posisi kedua dengan wholesales 11.959 unit dan retail sales 12.501 unit.
Analis industri otomotif, Budi Santoso, mengatakan bahwa kenaikan ini dipicu oleh beberapa faktor. "Januari kemarin, pasar sempat wait and see soal kebijakan pajak kendaraan. Sekarang, dengan adanya insentif pajak dari beberapa daerah, konsumen merasa lebih aman untuk membeli mobil," ujarnya.
Insentif pajak yang dimaksud adalah kebijakan daerah yang memberikan keringanan atau kompensasi atas potensi kenaikan pajak kendaraan. Kebijakan ini dinilai efektif dalam menstabilkan harga kendaraan dan merangsang minat beli konsumen.
Namun, Budi mengingatkan bahwa keberlanjutan tren positif ini sangat bergantung pada kebijakan pemerintah daerah. "Kalau Pemda konsisten memberikan insentif, atau bahkan tidak menerapkan opsen pajak, saya yakin penjualan mobil bisa terus meningkat. Ini akan berdampak positif bagi pendapatan daerah juga," tambahnya.
Peningkatan penjualan mobil tidak hanya menguntungkan produsen dan dealer, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan pajak daerah. Semakin banyak mobil yang terjual, semakin besar pula potensi pendapatan pajak yang dapat diraih oleh pemerintah daerah.
Kedepannya, stabilitas kebijakan dan insentif yang tepat akan menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan pasar otomotif Indonesia. Konsumen berharap pemerintah daerah dapat terus mendukung industri ini demi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.