Jakarta – Kredit mobil masih jadi primadona di kalangan konsumen Indonesia. Tapi, berapa cicilan ideal agar keuangan tetap aman? Pakar keuangan mengingatkan, jangan sampai "besar pasak daripada tiang."

Menurut pengamat otomotif dan perencanaan keuangan, Andri Wijaya, cicilan mobil idealnya tidak melebihi 30% dari total pendapatan bulanan. "Lebih dari itu, potensi stres finansial akan meningkat. Ingat, mobil bukan hanya soal cicilan, tapi juga biaya operasional," ujarnya kepada tim liputan kami, Rabu (24/4/2024).

Andri menjelaskan, selain cicilan, pemilik mobil juga harus memperhitungkan biaya bensin, perawatan rutin, asuransi, parkir, tol, hingga pajak kendaraan bermotor (PKB). "Semua itu harus masuk anggaran bulanan. Jika cicilan sudah ‘mencekik,’ biaya-biaya lain bisa terbengkalai," imbuhnya.

Lantas, bagaimana cara menghitung kemampuan mencicil mobil? Andri menyarankan untuk membuat anggaran bulanan yang detail. Catat semua pemasukan dan pengeluaran, termasuk dana darurat dan investasi. "Dari situ, kita bisa melihat berapa sisa dana yang benar-benar bisa dialokasikan untuk cicilan mobil tanpa mengganggu pos keuangan lain," terangnya.

Lebih lanjut, Andri menekankan pentingnya memilih tenor kredit yang sesuai dengan kemampuan. "Tenor panjang memang membuat cicilan per bulan lebih ringan, tapi total bunga yang harus dibayar juga lebih besar. Pertimbangkan baik-baik," pesannya.

Selain itu, jangan terpaku pada mobil impian. Sesuaikan pilihan mobil dengan kebutuhan dan anggaran. "Ada banyak pilihan mobil yang fungsional dan ekonomis. Jangan sampai membeli mobil hanya karena gengsi, lalu malah kesulitan keuangan," tutup Andri.

Jadi, sebelum memutuskan untuk membeli mobil secara kredit, hitung baik-baik kemampuan finansial Anda. Jangan sampai cicilan mobil menjadi beban yang memberatkan. Pintar-pintarlah mengelola keuangan agar impian memiliki mobil tidak berujung pada masalah finansial.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini