Jakarta – PT Chery Sales Indonesia (CSI) tengah mempertimbangkan pembangunan pabrik sendiri di Indonesia seiring dengan peningkatan penjualan yang signifikan. Setelah mencatatkan penjualan lebih dari 1.000 unit per bulan, pabrikan otomotif asal Tiongkok ini melihat potensi besar untuk memperluas investasinya di pasar Indonesia.
Saat ini, Chery memasarkan beberapa model andalannya seperti Tiggo Series, Omoda, dan J6. Seluruh model tersebut dirakit secara lokal melalui kerjasama dengan mitra, yaitu Handal Indonesia Motors. Namun, dengan pertumbuhan penjualan yang menjanjikan, Chery mulai melirik opsi untuk memiliki fasilitas produksi sendiri.
Salah satu pertimbangan utama dalam keputusan ini adalah mencapai skala ekonomi yang optimal. Investasi untuk mendirikan pabrik perakitan membutuhkan modal yang besar, sehingga volume penjualan yang stabil dan berkelanjutan menjadi kunci.
"Kita sudah mulai membahas semuanya, tetapi karena sekarang sudah benar-benar berjalan, ada kode etik yang membuat kami belum bisa mengungkapkan informasi lebih detail. Pembahasan masih berlangsung, jadi belum ada informasi lebih lanjut yang bisa kami bagikan," ujar Country Director PT Chery Sales Indonesia, Zeng Shuo, dalam sebuah kesempatan di Jakarta.
Dua model Chery yang saat ini tengah menjadi primadona di pasar Indonesia adalah J6 dan Tiggo Cross. Permintaan untuk kedua model ini terus meningkat, mendorong Chery untuk mengambil langkah strategis.
Sales Director PT Chery Sales Indonesia, Budi Darmawan, mengungkapkan bahwa Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) untuk J6 dan Tiggo Cross menunjukkan tren yang positif. Untuk mengatasi waktu inden yang mungkin terjadi, Chery berencana untuk meningkatkan produksi kedua model tersebut secara signifikan.
"Tiggo Cross mulai diproduksi lebih intensif sejak April, dengan target produksi 600-700 unit per bulan. Sebelumnya, produksi hanya sekitar 300 unit per bulan," jelas Budi.
Khusus untuk J6, perakitan dilakukan di fasilitas milik PT HMI di Bekasi, Jawa Barat, yang juga digunakan untuk merakit model E5. Chery menargetkan produksi J6 mencapai 1.000 unit per bulan.
"Dalam dua bulan terakhir, kami berkomitmen untuk mengirimkan 1.500 unit J6 kepada konsumen. Di bulan Maret ini, kami menggandakan produksi untuk mempercepat pengiriman sebelum Lebaran, meskipun mungkin ada yang baru bisa dipenuhi di bulan April," tambahnya.
Keputusan Chery untuk mempertimbangkan pembangunan pabrik sendiri di Indonesia menunjukkan keyakinan mereka terhadap potensi pasar otomotif Tanah Air. Jika rencana ini terealisasi, hal ini akan menjadi investasi besar yang dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Namun, hingga saat ini, informasi mengenai lokasi, nilai investasi, dan jadwal operasional pabrik masih dirahasiakan. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.