Jakarta – Musim hujan datang, banjir pun mengintai. Bagi pemilik mobil, waspadalah! Salah satu masalah yang kerap menghantui usai mobil terendam banjir adalah kondisi aki yang soak alias tekor. Kenapa bisa begitu?
Banyak yang mengira, air banjir hanya membasahi eksterior dan interior mobil. Padahal, air kotor itu bisa menyusup ke komponen vital seperti aki dan menyebabkan kerusakan serius.
"Ada beberapa faktor utama yang bikin aki mobil jebol setelah kebanjiran," ujar Herman, seorang mekanik spesialis kelistrikan mobil di Jakarta Selatan, saat dihubungi. "Yang paling sering itu korsleting dan kontaminasi air."
Korsleting: Si Pencuri Daya Tersembunyi
Air, terutama air banjir yang bercampur lumpur dan kotoran, adalah konduktor listrik yang buruk. Ketika air ini masuk ke sistem kelistrikan mobil, ia bisa memicu korsleting. Korsleting inilah yang kemudian menguras daya aki secara drastis.
"Korsleting itu kayak ada ‘pencuri’ yang diam-diam nyedot listrik dari aki. Walaupun mobilnya nggak dipakai, aki tetap tekor," jelas Herman. Bahkan, dalam kasus yang parah, korsleting bisa merusak sel-sel aki secara permanen.
Kontaminasi Air: Racun Bagi Elektrolit Aki
Aki basah memiliki cairan elektrolit yang berperan penting dalam menyimpan dan melepaskan energi listrik. Jika air banjir masuk dan mencemari cairan elektrolit ini, kinerjanya akan terganggu.
"Air banjir itu kan kotor, banyak kandungan kimianya. Kalau masuk ke aki, dia bisa merusak komposisi elektrolitnya. Akibatnya, aki jadi nggak bisa menyimpan daya dengan maksimal," papar Herman.
Korosi: Musuh Tak Terlihat
Selain korsleting dan kontaminasi, air banjir juga bisa memicu korosi pada terminal aki. Korosi ini berupa karat yang menghambat aliran listrik, sehingga aki kesulitan menghantarkan daya ke sistem mobil.
Alternator Ikut Jadi Korban?
Kerusakan akibat banjir tidak hanya terbatas pada aki. Alternator (dinamo ampere) yang bertugas mengisi daya aki saat mesin menyala juga bisa terkena imbasnya. Jika alternator rusak, aki tidak akan terisi ulang dan akhirnya tekor.
"Kalau setelah banjir lampu indikator aki di dashboard menyala terus, itu bisa jadi pertanda alternatornya bermasalah," imbuh Herman.
Langkah Preventif dan Penanganan Awal
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebisa mungkin, hindari menerjang banjir yang terlalu dalam. Jika mobil terpaksa terendam, segera lakukan langkah-langkah berikut:
- Lepas kabel aki: Hal ini untuk mencegah korsleting yang lebih parah.
- Keringkan mobil: Pastikan seluruh bagian mobil, terutama sistem kelistrikan, benar-benar kering.
- Periksa aki: Bawa aki ke bengkel spesialis untuk diperiksa dan di-charge ulang jika memungkinkan.
- Cek alternator: Pastikan alternator berfungsi dengan baik untuk mengisi daya aki.
Dengan penanganan yang tepat, kerusakan aki akibat banjir bisa diminimalkan. Namun, jika aki sudah benar-benar soak, tidak ada pilihan lain selain menggantinya dengan yang baru.