Jakarta – PT Pindad terus memantapkan posisinya di industri pertahanan dengan kendaraan taktis (rantis) Maung MV3. Rantis ini tak hanya memperkuat jajaran TNI-Polri, tapi juga siap diterjunkan hingga ke pelosok desa, menjadi andalan para Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Inisiasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini menjadi wujud komitmen untuk membangun ekosistem industri otomotif nasional yang kuat. Maung MV3 bukan sekadar kendaraan militer, tetapi juga simbol kemandirian dan inovasi anak bangsa.
Menariknya, rantis ini dirancang untuk berbagai kebutuhan. Varian Maung MV3 Tangguh (Spartan) hadir untuk medan berat, Maung MV3 Jelajah dengan atap soft top cocok untuk patroli, dan Maung MV3 Komando dengan atap hard top ideal sebagai pusat komando lapangan.
Keunggulan Maung MV3 terletak pada ketangguhannya menerjang berbagai medan, bahkan yang paling ekstrem sekalipun. Kemampuan mobilitas tinggi ini didukung desain modular yang memungkinkan konfigurasi sesuai kebutuhan operasional di lapangan.
Tak hanya itu, Maung MV3 juga bisa dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber 7.62 mm, menambah daya gempur dalam operasi tempur. Dapur pacunya menggunakan mesin turbo diesel 2.200 cc, mampu mencapai kecepatan aman 100 km/jam dengan jarak tempuh hingga 500 km.
Keputusan untuk mendistribusikan Maung MV3 hingga tingkat Babinsa dan Bhabinkamtibmas merupakan langkah strategis. Dengan kendaraan yang handal dan mumpuni, para garda terdepan keamanan dan ketertiban masyarakat ini diharapkan semakin optimal dalam menjalankan tugasnya.
Pemerintah juga memperhatikan kenyamanan para pimpinan TNI-Polri. Maung MV3 yang digunakan oleh para petinggi akan dilengkapi dengan pendingin udara (AC). Sementara, kendaraan operasional prajurit tetap memiliki spesifikasi terbuka yang fokus pada fungsionalitas dan ketahanan.
Kehadiran Maung MV3 di pelosok desa menandai era baru dalam pengamanan dan pelayanan masyarakat. Rantis ini bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi juga representasi kehadiran negara di setiap jengkal wilayah Indonesia.
