Jakarta – Pengguna motor matic seringkali mengeluhkan performa kendaraannya yang tiba-tiba menurun. Tarikan terasa berat, akselerasi kurang responsif, bahkan muncul suara-suara aneh dari area mesin. Jangan panik dulu, bisa jadi biang keroknya adalah CVT (Continuously Variable Transmission) yang kotor.

CVT, jantung dari sistem transmisi motor matic, bertugas menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Bayangkan, komponen ini bekerja keras setiap kali Anda memutar gas. Seiring waktu, debu, kotoran, dan sisa-sisa gesekan kampas kopling akan menumpuk di dalam CVT.

"CVT yang kotor itu ibarat paru-paru yang dipenuhi asap. Motor jadi susah ‘bernapas’," ujar Andri, mekanik dari bengkel motor Jaya Makmur di bilangan Jakarta Selatan. "Debu dan kotoran menghambat kinerja pulley, roller, dan V-Belt. Akibatnya, tenaga mesin tidak tersalurkan secara optimal."

Lantas, apa saja efek buruk CVT yang kotor?

  • Akselerasi Loyo: Tarikan awal terasa berat, terutama saat menanjak atau membawa beban berat.
  • Boros BBM: Mesin bekerja lebih keras untuk menghasilkan tenaga yang sama, sehingga konsumsi bahan bakar meningkat.
  • Suara Berisik: Muncul suara berdecit, berderit, atau bahkan kasar dari area CVT saat motor berakselerasi.
  • Kerusakan Komponen: Gesekan berlebihan mempercepat keausan roller, V-Belt, kampas kopling, dan komponen CVT lainnya. Puncaknya, V-Belt bisa putus di tengah jalan!

Kapan CVT Harus Dibersihkan?

Idealnya, CVT motor matic dibersihkan secara berkala setiap 8.000-10.000 km atau setidaknya setiap 6 bulan sekali, tergantung kondisi pemakaian. Jika motor sering digunakan di jalanan berdebu atau berlumpur, frekuensi pembersihan bisa ditingkatkan.

Jangan Tunda, Ini Cara Merawat CVT Motor Matic:

  1. Servis Rutin: Bawa motor ke bengkel terpercaya untuk membersihkan CVT secara menyeluruh. Mekanik akan membongkar, membersihkan, dan melumasi kembali komponen CVT.
  2. Ganti V-Belt Tepat Waktu: Ikuti rekomendasi pabrikan mengenai penggantian V-Belt, biasanya setiap 20.000 km. V-Belt yang aus atau retak berpotensi putus di jalan.
  3. Gunakan Spare Part Asli: Saat mengganti komponen CVT, pastikan menggunakan suku cadang asli atau berkualitas setara. Hindari komponen palsu yang dapat merusak CVT.
  4. Perhatikan Tanda-tanda: Jangan abaikan suara-suara aneh atau perubahan performa motor. Segera periksakan ke bengkel jika ada indikasi masalah pada CVT.

Dengan perawatan yang tepat, CVT motor matic akan awet dan performa kendaraan tetap optimal. Jadi, jangan anggap remeh kebersihan CVT. Ini bukan hanya soal performa, tapi juga keselamatan Anda di jalan!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini