Produsen mobil listrik raksasa asal China, BYD, kembali membuat pernyataan yang menggemparkan industri otomotif global. Wang Chuanfu, Presiden sekaligus Chairman BYD, mengklaim bahwa mobil listrik buatan China memiliki keunggulan signifikan, bahkan hingga lima tahun, dibandingkan para pesaingnya di pasar internasional. Keunggulan ini meliputi pengembangan produk, teknologi inti, dan efisiensi rantai pasok.
Pernyataan ambisius ini muncul setelah Wang berpartisipasi dalam simposium yang dipimpin oleh Presiden China Xi Jinping, yang dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci di sektor teknologi China. Wang menekankan bahwa inovasi dan kerja keras dari 110.000 insinyur BYD menjadi fondasi utama keunggulan kompetitif mereka.
"Di balik setiap teknologi kami adalah inovasi berkelanjutan, dan di balik setiap inovasi itu ada dedikasi dari puluhan ribu insinyur," ujar Wang, menyoroti pentingnya sumber daya manusia sebagai aset utama perusahaan.
Wang juga menyinggung pentingnya keterbukaan dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Ia berpendapat bahwa kolaborasi global dan pertukaran ide dapat mempercepat kemajuan teknologi, sementara proteksionisme justru dapat menghambat inovasi dan membatasi potensi pertumbuhan.
Menurut Wang, dukungan dan penerimaan dari konsumen global menjadi motivasi utama bagi produsen mobil listrik China untuk terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi terdepan. Ia menekankan bahwa tantangan dan kesulitan yang dihadapi dalam proses inovasi justru memacu para insinyur untuk bekerja lebih keras dan menghasilkan solusi yang lebih baik.
BYD telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Dari hanya 20 karyawan pada tahun 1995, kini perusahaan ini mempekerjakan hampir satu juta orang, termasuk ratusan ribu insinyur. Investasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan (RnD) menjadi kunci untuk mempertahankan keunggulan teknologi mereka. Hingga kuartal ketiga 2024, investasi kumulatif BYD di bidang RnD telah melampaui 160 miliar yuan atau sekitar Rp 354 triliun.
Dalam dua hingga tiga tahun terakhir, BYD telah merekrut lebih dari 50.000 lulusan perguruan tinggi, dengan hampir 70 persen memegang gelar Magister dan Doktor. Sebagian besar dari mereka ditempatkan di departemen RnD, yang mempercepat inovasi dan pengembangan teknologi di berbagai bidang, mulai dari baterai hingga sistem penggerak listrik.
Klaim Wang Chuanfu tentu akan memicu perdebatan dan persaingan yang lebih ketat di pasar mobil listrik global. Namun, dengan investasi besar dalam RnD dan komitmen terhadap inovasi, BYD tampaknya siap untuk terus memimpin dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik. Masa depan industri otomotif, tampaknya, semakin didominasi oleh teknologi dan inovasi dari Tiongkok.