Jakarta – Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir, membuat kejutan di penghujung Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Bukan sekadar meninjau, Erick justru memboyong satu unit mobil listrik mungil VinFast VF3. Aksi ini menimbulkan pertanyaan: apakah ini sekadar dukungan untuk mitra Timnas Indonesia, atau sinyal kuat investasi di era kendaraan listrik?

Keputusan Erick membeli VF3 warna merah, yang diumumkan langsung di booth VinFast pada Sabtu (22/2), memang dilatarbelakangi kemitraan produsen mobil asal Vietnam itu dengan PSSI. VinFast resmi menjadi sponsor Timnas Indonesia untuk satu tahun ke depan, dengan harapan dapat mendongkrak prestasi Garuda di kancah internasional, termasuk ambisi menembus Piala Dunia 2026.

"Saya apresiasi komitmen VinFast kepada Indonesia dan sepakbola Indonesia. Mereka suka sepakbola Indonesia. Jadi mereka mensponsori Timnas yang punya mimpi besar masuk Piala Dunia 2026," ujar Erick Thohir, menjelaskan alasannya mendukung VinFast.

Namun, di balik dukungan untuk Timnas, pembelian VF3 oleh figur publik sekelas Erick Thohir juga mengirimkan pesan penting terkait adopsi kendaraan listrik di Indonesia. VF3, yang baru saja diperkenalkan di IIMS 2025, adalah mobil listrik kompak dengan desain unik bergaya off-road. Dimensinya yang ringkas (panjang 3.190 mm, lebar 1.679 mm, tinggi 1.622 mm) membuatnya ideal untuk mobilitas perkotaan. Ground clearance yang cukup tinggi, 191 mm, memberikan keunggulan saat melibas jalanan yang kurang mulus.

Meski mungil, VF3 menawarkan interior modern dengan layar sentuh 10 inci dan kapasitas penumpang hingga 4 orang. Bagasinya pun lumayan, mencapai 285 liter dalam kondisi kursi belakang dilipat. Ditenagai baterai dengan daya jelajah 215 Km (NEDC) dan motor listrik bertenaga 40 dk dengan torsi 110 Nm, VF3 cukup responsif untuk penggunaan sehari-hari. Akselerasi 0-50 km/jam diklaim dalam 5,3 detik.

Dengan harga sekitar Rp 220 jutaan (OTR Jakarta), VinFast VF3 menjadi salah satu mobil listrik termurah di pasar Indonesia. Harga yang kompetitif ini berpotensi menarik minat konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan tanpa menguras kantong.

Apakah langkah Erick Thohir ini akan diikuti oleh tokoh-tokoh publik lainnya? Waktu yang akan menjawab. Namun yang pasti, pembelian VF3 oleh Erick Thohir bukan hanya soal dukungan Timnas, tetapi juga potensi katalisator bagi pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia. Ini bisa menjadi awal dari tren baru, di mana tokoh publik tak hanya bicara soal sustainability, tetapi juga mengambil tindakan nyata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini