Tokyo, Jepang – Kabar membanggakan datang dari seorang Warga Negara Indonesia (WNI), Iyus, yang mencetak sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang akan bekerja sebagai sopir bus di Jepang. Iyus, pria berusia 40 tahun, akan memulai karirnya sebagai pengemudi bus pariwisata di Negeri Sakura pada April 2025, setelah berhasil lulus serangkaian tes kemampuan profesional dan komunikasi yang ketat.
Keberhasilan Iyus ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga menandai tonggak penting dalam perluasan kesempatan kerja bagi tenaga kerja terampil Indonesia di Jepang. Iyus menjadi orang pertama yang memanfaatkan perluasan cakupan visa pekerja terampil khusus di Jepang, sebuah kebijakan yang baru-baru ini diterapkan untuk mengatasi kekurangan pengemudi bus yang semakin parah.
"Saya sangat senang dan merasa seperti mimpi bisa menjadi sopir bus di Jepang," ujar Iyus dalam konferensi pers di Okayama, mengungkapkan antusiasmenya untuk memperkenalkan keindahan Jepang kepada para wisatawan.
Kisah Iyus ini bermula dari tahun 2013 ketika ia pertama kali menginjakkan kaki di Jepang. Setelah belajar bahasa dan bekerja di sebuah biro perjalanan, ia bergabung dengan Nikko Kanko Bus Co., sebuah perusahaan bus pariwisata yang berbasis di Tokyo. Ketekunan dan kerja kerasnya membuahkan hasil ketika ia berhasil melewati proses seleksi yang ketat dan mendapatkan lisensi mengemudi bus besar.
Krisis kekurangan pengemudi bus menjadi masalah serius di Jepang, diperkirakan mencapai 22.000 orang pada tahun 2029. Faktor-faktor seperti penurunan angka kelahiran dan regulasi jam kerja yang lebih ketat semakin memperparah situasi ini. Menyadari kebutuhan mendesak ini, pemerintah Jepang membuka pintu bagi tenaga kerja asing dengan memperluas cakupan visa pekerja berketerampilan spesifik ke sektor transportasi, termasuk pengemudi bus, truk, dan taksi.
Kebijakan ini membuka peluang besar bagi WNI yang memiliki keterampilan mengemudi dan minat untuk bekerja di Jepang. Pemerintah Jepang berencana menerima hingga 24.500 pengemudi dari luar negeri dalam lima tahun ke depan, memberikan kesempatan untuk tinggal dan bekerja di Jepang selama periode tersebut.
Keberhasilan Iyus menjadi inspirasi dan membuka jalan bagi WNI lainnya untuk mengejar karir di sektor transportasi Jepang. Ini juga menjadi bukti bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki daya saing tinggi dan mampu memenuhi standar profesional yang ketat di pasar global. Lebih dari sekadar pekerjaan, ini adalah kesempatan untuk berkontribusi pada industri pariwisata Jepang dan mempererat hubungan antara kedua negara.