Bandung – Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan sikap kesederhanaan dengan memilih mobil dinas Kijang Innova Zenix ketimbang deretan mobil mewah seperti Toyota Alphard dan Hyundai Ioniq 5 yang tersedia. Keputusannya ini didasari oleh pertimbangan efisiensi anggaran daerah dan fokus pada kesejahteraan masyarakat.
Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa alih-alih menggunakan mobil dinas mewah, ia lebih memilih Innova Zenix yang dianggapnya cukup memadai untuk keperluan dinas. Ia bahkan meminta agar mobil-mobil dinas yang lebih mewah dialokasikan untuk kebutuhan operasional jajaran dinas di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Tadi ada Innova yang saya pakai ya. Ya itu bolehlah, Innova mah boleh," ujarnya.
Alasan utama di balik keputusannya ini adalah kekhawatiran akan biaya pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas yang berpotensi membebani anggaran daerah. Ia juga telah menyampaikan pesan kepada mantan Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, untuk tidak membelikannya mobil dinas baru. Menurutnya, anggaran yang ada lebih baik dialokasikan untuk program-program yang langsung menyentuh masyarakat, seperti perbaikan jalan rusak dan pemberdayaan masyarakat miskin.
"Tolong jangan belikan saya mobil baru ke Pak Pj, saya juga punya mobil sudah cukup, jangan identik setiap pemimpin baru, mobil baru. Jangan lah, mobil baru yang sudah dianggarkan untuk jalan rusak dan rakyat miskin di Jawa Barat, nanti kita ubah di perubahan, saya ingin ikut sederhana," tegasnya.
Pilihan Dedi Mulyadi terhadap Kijang Innova Zenix sejalan dengan tren penggunaan MPV tersebut sebagai kendaraan dinas. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga kerap terlihat menggunakan Kijang Innova Zenix dalam kunjungan kerja.
Menurut Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, Innova Zenix memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, termasuk sebagai kendaraan operasional yang andal. Selain diproduksi di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, Innova Zenix juga menawarkan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya.
"Mobil ini spacious dan mampu menampung 7-8 penumpang dengan nyaman, dilengkapi dengan fitur-fitur safety yang lengkap. Kijang Innova secara keseluruhan masih menjadi favorit masyarakat Indonesia," jelas Anton.
Keputusan Dedi Mulyadi ini menjadi contoh bagi para pejabat publik lainnya untuk mengedepankan efisiensi anggaran dan fokus pada kepentingan masyarakat. Dengan memilih kendaraan dinas yang lebih sederhana, anggaran daerah dapat dialokasikan untuk program-program yang lebih bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.