Gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang baru saja usai memamerkan deretan mobil listrik dan hybrid terbaru dari berbagai merek. Namun, satu nama terlihat ‘anteng’ di tengah riuhnya inovasi ini: Mitsubishi. PT MMKSI, selaku agen pemegang merek Mitsubishi di Indonesia, masih belum menunjukkan tanda-tanda akan meluncurkan mobil listrik atau hybrid baru untuk pasar penumpang.
Langkah ini tentu menimbulkan pertanyaan. Di saat para pesaing berlomba-lomba menawarkan kendaraan ramah lingkungan, mengapa Mitsubishi memilih untuk berdiam diri?
"Produk baru belum sekarang, itu nanti ya informasinya," ujar Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro, memberikan jawaban singkat yang justru memicu rasa penasaran.
Padahal, Mitsubishi sebenarnya memiliki amunisi di segmen kendaraan listrik, meski saat ini baru menyasar kendaraan komersial. Mitsubishi L100 EV (Minicab EV di Jepang), mobil niaga ringan berbasis baterai, menawarkan jangkauan hingga 180 km dengan sekali pengisian daya. Mobil ini ditenagai motor listrik bertenaga 42 PS dan torsi 195 Nm.
Di ranah hybrid, Mitsubishi pernah memasarkan Outlander PHEV di Indonesia. Namun, penjualan mobil yang memadukan teknologi hybrid dan listrik tersebut kini sudah dihentikan.
Strategi Jangka Panjang atau Risiko Tertinggal?
Ketidakaktifan Mitsubishi di pasar mobil listrik dan hybrid Indonesia bisa jadi merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang matang. Mungkin saja mereka sedang mempersiapkan teknologi yang lebih canggih atau menunggu infrastruktur pengisian daya yang lebih memadai.
Namun, ada risiko bahwa Mitsubishi akan tertinggal dari para pesaingnya. Pasar mobil listrik dan hybrid di Indonesia terus berkembang pesat. Jika Mitsubishi terlalu lama menunggu, mereka bisa kehilangan momentum dan pangsa pasar.
Apa yang Sebenarnya Direncanakan Mitsubishi?
Spekulasi pun bermunculan. Apakah Mitsubishi sedang fokus pada pengembangan mobil listrik yang lebih terjangkau? Atau mereka sedang menjajaki kerjasama dengan pihak lain untuk mempercepat pengembangan teknologi hybrid?
Hanya waktu yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Yang jelas, para pecinta otomotif di Indonesia menantikan gebrakan dari Mitsubishi di era elektrifikasi ini. Akankah Mitsubishi segera bergabung dalam perlombaan, atau memilih untuk tetap ‘anteng’ dan mengambil jalan yang berbeda? Kita tunggu saja.