Jakarta – QJMotor, merek otomotif pendatang baru di Indonesia, membuat gebrakan dengan langsung menghadirkan jajaran motor bermesin pembakaran internal (ICE) berkapasitas 250cc ke atas. Langkah ini terbilang berbeda dari tren yang ada, di mana merek baru umumnya mengawali debut dengan produk motor listrik.
Lantas, mengapa QJMotor memilih jalur yang tidak biasa ini? Padahal, secara global, QJMotor memiliki portofolio motor listrik yang cukup lengkap, mulai dari skutik hingga motor sport.
Budi Kurniawan, Vice President & Marketing Communication QJMotor Indonesia, mengungkapkan bahwa keputusan ini didasari oleh pertimbangan matang. Menurutnya, pasar motor listrik di Indonesia membutuhkan studi lebih mendalam.
"Kita sendiri sedang mempelajari market-nya. Karena memang motor listrik bukan perkara mudah," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Budi menambahkan bahwa pasar motor listrik di Indonesia sudah cukup ramai dengan pemain-pemain besar. Oleh karena itu, QJMotor merasa perlu melakukan riset yang lebih komprehensif sebelum memutuskan untuk terjun ke segmen tersebut.
"Kita juga butuh masukan, untuk nantinya apakah kita main ke segmen tersebut," imbuhnya.
Keputusan QJMotor ini mengindikasikan bahwa persaingan di pasar motor listrik Indonesia semakin ketat. Meskipun potensinya besar, pasar ini juga diwarnai oleh berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur pengisian daya yang belum merata hingga masalah harga dan kepercayaan konsumen.
Sebagai informasi, QJMotor sebenarnya memiliki model motor sport listrik bernama 0A0. Motor ini dibekali baterai berkapasitas 60 Ah, tenaga 5 kW, kecepatan puncak 99 km/jam, dan jarak tempuh 120 km. Namun, belum ada kepastian kapan model ini akan dipasarkan di Indonesia.
Langkah QJMotor untuk menunda peluncuran motor listrik menunjukkan pendekatan yang hati-hati dan terukur. Dengan memilih fokus pada motor konvensional terlebih dahulu, QJMotor tampaknya ingin membangun fondasi yang kuat sebelum bersaing di pasar motor listrik yang semakin kompetitif.