Musim hujan datang, pemilik mobil perlu waspada! Air yang masuk ke dalam mesin bisa jadi malapetaka, terutama buat oli. Pelumasan yang seharusnya sempurna jadi berantakan, performa mesin pun terancam jeblok.
"Air itu musuh utama oli," tegas mekanik senior, Anton, dari bengkel Jaya Motor, Jakarta, saat dihubungi Rabu (15/11/2023). "Kalau sudah kemasukan air, oli jadi encer, daya lumasnya hilang."
Anton menjelaskan, mobil-mobil lawas lebih rentan terkena masalah ini. Seal-seal yang sudah getas dan karet-karet yang mulai keras memungkinkan air menyusup masuk, terutama saat menerjang genangan atau bahkan banjir.
"Mobil tua itu ibaratnya sudah banyak ‘luka’," ujarnya. "Air gampang masuk lewat celah-celah kecil. Apalagi kalau sering parkir di tempat yang lembab."
Lantas, apa yang harus dilakukan? Anton menyarankan beberapa langkah pencegahan:
- Periksa Kondisi Seal dan Karet: Lakukan pengecekan rutin pada seal-seal mesin dan karet-karet pelindung. Segera ganti jika ditemukan tanda-tanda kerusakan.
- Hindari Genangan Air: Sebisa mungkin hindari menerjang genangan air yang tinggi. Jika terpaksa, usahakan melaju dengan kecepatan rendah dan stabil.
- Perpendek Jarak Penggantian Oli: Jika mobil sering terpapar air, pertimbangkan untuk memperpendek interval penggantian oli. Misalnya, dari 10.000 km menjadi 7.500 km.
- Gunakan Oli Berkualitas: Pilih oli dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan spesifikasi mesin mobil. Oli berkualitas cenderung lebih tahan terhadap kontaminasi air.
- Cek Kondisi Oli Secara Berkala: Lakukan pengecekan kondisi oli secara berkala. Perhatikan warna dan teksturnya. Jika oli terlihat keruh atau berwarna seperti susu, segera lakukan penggantian.
"Intinya, lebih baik mencegah daripada mengobati," pungkas Anton. "Dengan perawatan yang tepat, mesin mobil akan tetap prima meski musim hujan melanda."