Jakarta – Pasar otomotif Indonesia semakin ramai dengan hadirnya pemain baru. VinFast, produsen kendaraan bermotor asal Vietnam, siap merilis mobil listrik terbarunya, VF 3, di Tanah Air. Sinyal kehadiran VF 3 semakin kuat setelah VinFast Indonesia menyebarkan gambar penggoda di media sosial. Bahkan, beberapa dealer resmi sudah membuka keran pemesanan dengan booking fee sebesar Rp 1 juta.
VF 3 hadir sebagai opsi menarik di segmen mobil listrik compact. Desainnya yang stylish dan dimensi yang ringkas diprediksi akan menarik perhatian konsumen muda yang mencari kendaraan ramah lingkungan untuk mobilitas perkotaan. Meski spesifikasi detail belum diumumkan secara resmi, antusiasme masyarakat terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan dan permintaan informasi yang masuk ke dealer.
"Kami sangat senang menyambut VF 3 di Indonesia. Kendaraan ini menawarkan kombinasi menarik antara desain modern, teknologi canggih, dan tentunya, nol emisi," ujar seorang tenaga penjual di salah satu dealer VinFast di Jakarta, yang enggan disebutkan namanya. "Respon awal dari konsumen sangat positif, dan kami yakin VF 3 akan menjadi pilihan populer di segmen mobil listrik."
Selain VinFast, gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 mendatang juga dipastikan akan dimeriahkan oleh kehadiran BYD, pabrikan otomotif asal China. BYD bahkan memberikan sedikit bocoran dengan menampilkan siluet mobil baru yang masih ditutupi kain dalam presentasi press conference IIMS 2025. Spekulasi pun bermunculan mengenai model apa yang akan diluncurkan.
Sementara itu, Hyundai Creta N Line Turbo juga dilaporkan mengalami lonjakan permintaan. SUV kompak ini diklaim laku keras sejak diperkenalkan di Mal Kelapa Gading (MKG) beberapa waktu lalu. Kehadiran varian Turbo memberikan pilihan performa yang lebih bertenaga bagi konsumen Creta.
Di sisi lain, fenomena tilang elektronik (ETLE) yang salah sasaran masih menjadi perhatian. Seorang pemilik mobil bahkan curhat menjadi korban ETLE hingga 10 kali, padahal kendaraannya tidak melakukan pelanggaran. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemilik kendaraan dan menuntut adanya perbaikan sistem ETLE agar lebih akurat dan tidak merugikan masyarakat. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya verifikasi data dan peningkatan kualitas kamera pengawas agar kejadian serupa tidak terulang. Perlu ada mekanisme yang mudah dan cepat bagi masyarakat untuk mengajukan komplain jika menjadi korban salah sasaran ETLE.
Terakhir, kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2 akibat truk tronton rem blong pada awal Februari lalu menjadi pelajaran berharga mengenai pentingnya pemeriksaan berkala dan pemeliharaan kendaraan, khususnya untuk kendaraan berat. Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama, dan kelalaian dalam perawatan kendaraan dapat berakibat fatal.