Tokyo – Kabar membanggakan datang dari Jepang! Seorang pria asal Indonesia, Iyus, mencatatkan sejarah sebagai sopir bus asing pertama yang bekerja di Negeri Sakura dengan status pekerja terampil. Pencapaian ini menandai babak baru dalam sektor transportasi Jepang dan membuka peluang lebar bagi tenaga kerja Indonesia.
Iyus, pria berusia 40 tahun ini, berhasil lolos seleksi ketat dan menjadi satu-satunya kandidat yang lulus ujian kualifikasi untuk pengemudi bus, setelah pemerintah Jepang memasukkan sektor transportasi darat ke dalam kategori pekerja berketerampilan spesifik. Hal ini merupakan hasil revisi undang-undang imigrasi yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor, termasuk transportasi.
"Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan," ungkap Iyus kepada media, menunjukkan antusiasmenya untuk memberikan layanan yang aman dan nyaman bagi para penumpang. Ia akan mulai bertugas sebagai sopir bus pariwisata di Tokyo pada April mendatang, melayani kebutuhan wisatawan internasional yang semakin membanjiri Jepang.
Kepala Unit Bus dan Kereta Api Ryobu Group, Ogami Shinji, menyambut baik kehadiran Iyus. Ia meyakini bahwa Iyus akan memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan wisatawan mancanegara, seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke Jepang. Kemampuan Iyus dalam berbahasa Indonesia dan mungkin bahasa asing lainnya, menjadi nilai tambah dalam memberikan pelayanan yang prima.
Pemerintah Jepang sendiri menargetkan untuk menerima 24.500 tenaga kerja asing untuk mengisi posisi pengemudi taksi, bus, dan truk dalam kurun waktu lima tahun, hingga tahun fiskal 2028. Hal ini menunjukkan keseriusan Jepang dalam mengatasi masalah kekurangan pengemudi dan membuka pintu lebar bagi para pekerja terampil dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Keberhasilan Iyus menjadi inspirasi dan bukti nyata bahwa peluang kerja di Jepang semakin terbuka lebar bagi tenaga kerja Indonesia yang memiliki keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan. Ini adalah momentum yang baik bagi para profesional di bidang transportasi dan sektor lainnya untuk mempertimbangkan karir di Jepang. Proses seleksi memang tidak mudah, dengan persyaratan seperti SIM kelas dua dan ujian tertulis dalam berbagai bahasa, namun dengan persiapan yang matang dan tekad yang kuat, mimpi untuk bekerja di Jepang bisa menjadi kenyataan.