JAKARTA – Harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi kembali mengalami penyesuaian per 1 Februari 2025. Kenaikan harga ini juga menyasar pada BBM RON 90 yang dijual oleh Vivo, kini dibanderol Rp 13.260 per liter. Lonjakan harga ini menciptakan selisih signifikan, yakni Rp 3.260 per liter, jika dibandingkan dengan Pertalite yang tetap dipatok Rp 10.000 per liter.
Kondisi ini tentu memengaruhi pengeluaran konsumen saat mengisi bahan bakar. Sebagai gambaran, mengisi penuh tangki Toyota Avanza berkapasitas 43 liter dengan Pertalite membutuhkan biaya Rp 430.000. Namun, jika memilih Revvo 90, biaya yang harus dikeluarkan membengkak menjadi Rp 570.180. Selisih harga ini mencapai Rp 140.180.
Hal serupa juga berlaku bagi pemilik Mitsubishi Xpander. Untuk mengisi tangki 45 liter dengan Pertalite, mereka perlu menyiapkan Rp 450.000. Sementara itu, jika beralih ke Revvo 90, biaya yang harus dikeluarkan mencapai Rp 596.700 atau lebih mahal Rp 146.700.
Revvo 90 saat ini menjadi satu-satunya kompetitor Pertalite di kelas BBM RON 90. Sebelumnya, BP-AKR sempat menawarkan BP 90, namun penjualan produk tersebut telah dihentikan sejak Agustus 2023.
Perlu dicatat, kenaikan harga BBM tidak hanya dialami oleh Vivo. SPBU lain seperti Pertamina, Shell, dan BP juga turut melakukan penyesuaian harga per 1 Februari 2025. Dengan demikian, konsumen perlu lebih cermat dalam memilih bahan bakar dan memperhitungkan anggaran yang dibutuhkan.
Kenaikan harga ini menjadi catatan penting bagi para pengguna kendaraan. Di tengah harga BBM yang terus berfluktuasi, perencanaan keuangan yang matang menjadi kunci untuk mengelola pengeluaran transportasi sehari-hari. Masyarakat diimbau untuk membandingkan harga dan menyesuaikan pilihan BBM dengan kebutuhan serta kemampuan finansial masing-masing.