Jakarta – Popularitas motor listrik kian meningkat, seiring dengan itu, kebutuhan akan pengisian daya yang cepat juga menjadi perhatian. Perangkat fast charging portabel menjadi solusi instan untuk mempersingkat waktu isi ulang baterai. Namun, penggunaan alat ini ternyata tidak bisa sembarangan. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar baterai motor listrik tetap awet dan aman.

Umumnya, fast charging portabel mampu mengisi daya baterai motor listrik dari 20% hingga 100% dalam waktu sekitar satu jam. Jauh lebih cepat dibandingkan charger bawaan motor yang memakan waktu 4-5 jam untuk pengisian penuh. Kemudahan pembelian secara daring membuat alat ini sangat diminati, namun di balik kepraktisannya, terdapat potensi risiko jika tidak digunakan dengan bijak.

Menurut Mohammad Masykur, seorang ahli perencanaan produk dari Alva, kemampuan fast charging sangat bergantung pada kapasitas charging sel baterai. Setiap motor listrik telah didesain dengan batas kapasitas charge dan discharge masing-masing. Jika kapasitas charging baterai maksimal 40 Ampere hour (Ah), maka menggunakan charger dengan kapasitas lebih rendah, misalnya 500 watt, akan membuat waktu pengecasan jadi sangat lama.

Namun, penggunaan charger dengan kapasitas di atas batas maksimal baterai juga percuma. Misalnya, jika kapasitas baterai 20 Ah, menggunakan charger 40 Ah tidak akan membuat pengisian daya lebih cepat. Baterai tetap akan mengisi daya sesuai dengan batas maksimalnya, dan daya yang berlebihan akan terbuang. Ibarat mengisi air ke dalam gelas kecil dengan ceret besar, airnya pasti akan tumpah karena gelas sudah penuh.

Selain kapasitas baterai, perhatikan juga kemampuan komponen kelistrikan, terutama kabel. Jika baterai motor listrik memiliki kapasitas charging 40 Ah, namun kabelnya hanya mampu menghantarkan arus listrik 20 Ah, ini sangat berbahaya. Kabel bisa menjadi panas, meleleh, bahkan memicu kebakaran.

"Misalnya memang baterainya bisa 20 Ah, tapi kalau kabelnya cuma bisa 18 Ah, ya maksimal 18 Ah. Kalau lebih dari itu kabelnya yang panas dan bisa meleleh, kemudian bisa terbakar," kata Masykur.

Kejadian kabel meleleh karena kapasitas yang tidak sesuai juga bisa terjadi pada stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memperhatikan kapasitas sel baterai dan kemampuan kabel sebelum melakukan pengisian daya.

Tips Aman Menggunakan Fast Charging Portabel:

  1. Pahami Kapasitas Baterai: Ketahui batas maksimal pengisian daya baterai motor listrik Anda. Informasi ini biasanya tertera pada buku manual atau spesifikasi motor.
  2. Perhatikan Spesifikasi Charger: Pastikan kapasitas charger sesuai atau di bawah batas maksimal pengisian baterai. Jangan menggunakan charger dengan kapasitas terlalu besar karena tidak akan efektif dan bisa berisiko.
  3. Cek Kondisi Kabel: Pastikan kabel yang digunakan memiliki kemampuan menghantarkan arus listrik yang sesuai dengan kapasitas baterai dan charger. Hindari menggunakan kabel yang sudah usang atau rusak.
  4. Jangan Memaksakan Pengisian Daya: Jika charger atau kabel terasa panas, segera hentikan pengisian daya. Ini bisa menjadi indikasi bahwa ada masalah pada sistem pengisian.

Dengan memahami dan memperhatikan hal-hal tersebut, Anda dapat menggunakan fast charging portabel dengan aman dan memaksimalkan kinerja baterai motor listrik Anda. Jangan hanya tergiur dengan kecepatan pengisian, tetapi juga perhatikan faktor keamanan dan keawetan baterai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini