JAKARTA – Insiden pecah ban kerap kali menjadi momok menakutkan bagi pengendara. Tak jarang, kepanikan yang muncul justru memicu kecelakaan yang lebih parah. Baru-baru ini, kecelakaan yang dialami seorang artis FTV akibat pecah ban menjadi pengingat akan pentingnya pengetahuan tentang penanganan kondisi darurat ini.
Bukannya menginjak rem, ternyata ada langkah-langkah tak terduga yang justru menyelamatkan kita dari bahaya saat ban mobil tiba-tiba meledak. Mengapa?
Hindari Rem Mendadak, Ini Alasannya!
Marcell Kurniawan, pakar keselamatan berkendara, menekankan bahwa refleks pertama saat pecah ban, yaitu menginjak rem, adalah sebuah kesalahan fatal. "Saat kita ngerem, traksi di ban yang pecah akan semakin besar. Ini yang membuat mobil sulit dikendalikan," jelasnya. Alih-alih menginjak rem, Marcell menyarankan untuk mempertahankan kendali setir dan mengurangi kecepatan secara bertahap.
Cara yang tepat adalah dengan melepaskan pedal gas dan memanfaatkan engine brake. Teknik ini memungkinkan kendaraan melambat secara alami. "Saat kecepatan sudah sangat rendah, baru injak rem secara perlahan," imbuhnya. Jangan sampai kecepatan mobil masih tinggi lalu menginjak rem, hal itu justru akan memperburuk keadaan.
Tahan Setir, Lepas Pedal Gas, Ini Kuncinya!
Senada dengan Marcell, Sony Susmana, konsultan keselamatan berkendara, juga mengingatkan pentingnya ketenangan saat menghadapi situasi genting ini. "Jangan injak pedal rem atau kopling. Fokus pada setir dan tahan agar mobil tetap lurus," kata Sony.
Menurut Sony, kendaraan yang mengalami pecah ban cenderung bergerak ke arah ban yang bermasalah. Insting kita mungkin akan menyuruh untuk menginjak rem, tapi justru tindakan ini bisa membuat roda mengunci dan mobil terpelanting.
Kunci utamanya adalah menjaga mobil tetap meluncur lurus sambil menunggu kecepatan berkurang dengan sendirinya. Setelah kecepatan sudah sangat rendah, barulah arahkan mobil menepi secara perlahan dan aman.
Pencegahan Lebih Baik dari Pengobatan
Selain memahami cara penanganan saat pecah ban, penting juga untuk melakukan langkah pencegahan. Salah satu penyebab umum pecah ban adalah tekanan angin yang kurang. Marcell menyarankan agar pemilik kendaraan rutin memeriksa tekanan angin ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan. "Lebih baik lagi jika menggunakan nitrogen," katanya.
Dengan mengetahui cara yang tepat dalam menghadapi situasi darurat seperti pecah ban, serta melakukan pencegahan melalui perawatan rutin, kita dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan berkendara dengan lebih aman. Jangan panik, ingat jurus jitu ini, dan utamakan keselamatan di jalan.