JAKARTA – Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Selasa (28/1/2025) malam menyebabkan banjir parah pada Rabu (29/1/2025). Data terbaru menunjukkan, 51 RT dan 21 ruas jalan di ibukota terendam air hingga pagi hari. Kondisi ini melumpuhkan aktivitas warga dan lalu lintas di sejumlah titik.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh pihak terkait, curah hujan ekstrem menjadi biang kerok banjir kali ini. "Iya, banjir karena hujan ekstrem lebat, tepatnya hujan lokal," ujar salah satu sumber, menggambarkan intensitas hujan yang mengguyur kawasan Jakarta.
Kapasitas saluran air yang tidak mampu menampung volume air hujan menjadi penyebab utama meluapnya air ke jalan dan pemukiman warga. "Informasi dari Dinas Sumber Daya Air menyebutkan, terjadi overcapacity saluran air karena hujan lokal," imbuh sumber tersebut.
Banjir ini tentu menjadi momok bagi para pengguna kendaraan bermotor, terutama mobil. Banyak pengemudi yang terpaksa menerjang genangan air demi mencapai tujuan. Namun, tindakan ini sangat berisiko jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
Pakar keselamatan berkendara, Sony Susmana, mengingatkan bahwa batas aman mobil menerobos banjir adalah 30 cm di bawah air intake atau saluran udara. "Setiap mobil berbeda, jadi pemilik harus tahu posisi air intake mobilnya," jelas Sony.
Selain itu, Sony menyarankan agar pengemudi mencari jalur alternatif saat terjadi banjir, dan tidak memaksakan diri menerjang genangan yang dalam. "Berhenti, perhatikan kondisi genangan, dan lihat kemampuan kendaraan," tegasnya.
Banjir yang melanda Jakarta ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem dan pentingnya menjaga kondisi infrastruktur drainase kota. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan selalu mengikuti informasi terkini terkait kondisi cuaca dan banjir.