Jakarta – Hujan deras terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya, menyebabkan beberapa wilayah terendam banjir. Situasi ini menuntut kewaspadaan ekstra bagi para pengendara, terutama pemilik kendaraan roda empat. Menembus genangan air bukan tanpa risiko, sehingga penting untuk memahami batas aman agar mobil tidak mogok di tengah jalan atau bahkan mengalami kerusakan lebih parah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini akan potensi hujan lebat dan angin kencang yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Kondisi ini tidak hanya melanda Jakarta, melainkan juga sebagian besar wilayah Indonesia, dari Sumatera hingga Papua. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang menjadi ancaman serius yang perlu diwaspadai.
Dalam kondisi banjir, salah satu pertimbangan utama adalah seberapa tinggi genangan air yang aman untuk dilewati mobil. Menurut ahli keselamatan berkendara, batas aman mobil melewati genangan air adalah 30 cm di bawah posisi air intake atau saluran udara masuk mesin. Lokasi air intake berbeda-beda untuk setiap jenis mobil, sehingga pemilik kendaraan wajib mengetahui posisinya. Jika air masuk ke air intake, mesin bisa mengalami water hammer yang sangat berbahaya dan mengakibatkan kerusakan parah.
Selain mengetahui batas aman ketinggian air, pengendara juga disarankan untuk melakukan beberapa langkah antisipasi. Pertama, jangan memaksakan diri untuk menerobos genangan yang tampak terlalu dalam. Carilah alternatif rute lain yang lebih aman, meski mungkin lebih jauh. Perhatikan kondisi genangan dan lingkungan sekitar. Jika trotoar atau objek di sekitar masih terlihat, dan ketinggian genangan tidak melebihi setengah ban, barulah bisa dipertimbangkan untuk melintas.
Saat melintasi genangan air, penting untuk menjaga kecepatan tetap rendah dan menggunakan gigi rendah. Hindari menggunakan setengah kopling pada mobil manual, dan jangan bermain dengan putaran mesin (RPM) tinggi. Hal ini dapat menciptakan gelombang air yang berpotensi masuk ke dalam air intake. Menjaga kecepatan dan putaran mesin rendah akan meminimalkan risiko dan menjaga mobil tetap aman.
Kewaspadaan dan pengambilan keputusan yang tepat adalah kunci utama dalam menghadapi kondisi banjir. Jangan ragu untuk berputar balik atau mencari jalan alternatif jika genangan air terlihat terlalu berbahaya. Lebih baik sedikit terlambat dan memutar daripada mengambil risiko kerusakan pada kendaraan atau bahkan membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Sebagai kesimpulan, berikut beberapa poin penting yang perlu diingat saat berkendara di tengah banjir:
- Ketahui letak air intake pada mobil Anda.
- Batas aman genangan air adalah 30 cm di bawah air intake.
- Pantau kondisi genangan, jika sudah melebihi setengah ban, sebaiknya jangan diterobos.
- Berkendaralah dengan kecepatan rendah menggunakan gigi rendah, hindari bermain dengan RPM tinggi.
- Pilih rute alternatif yang lebih aman daripada memaksakan diri melewati banjir.
Dengan memahami informasi ini, diharapkan para pengendara dapat lebih waspada dan terhindar dari risiko kerusakan kendaraan maupun kecelakaan saat menghadapi banjir.