MAGELANG, JAWA TENGAH – Pemandangan di jalur wisata Gunung Telomoyo memang memanjakan mata, tak heran banyak pengendara motor yang rela menanjak hingga puncak. Namun, dibalik keindahan itu, ada tantangan tersendiri saat turun, yakni rem bekerja ekstra keras menahan laju kendaraan. Fasilitas penyiraman air untuk rem memang disediakan, tapi apakah langkah ini benar?
Banyak yang beranggapan, menyiram rem cakram yang panas dengan air bisa membantu mendinginkannya. Padahal, tindakan ini justru berpotensi merusak komponen rem. Alih-alih mendinginkan, menyiram rem cakram panas dengan air bisa memicu thermal shock.
Thermal shock terjadi akibat perubahan suhu yang drastis. Ketika rem cakram yang panas tiba-tiba disiram air dingin, molekul-molekul pada material rem akan bergetar dan merapat secara cepat. Proses pendinginan yang tidak merata ini bisa berakibat fatal.
Bayangkan, rem cakram yang telah memanas akibat gesekan saat pengereman, tiba-tiba ‘dikagetkan’ dengan guyuran air. Seperti yang diungkapkan Adrianto S. Wiyono, seorang ahli keselamatan jalan, perubahan suhu yang ekstrem ini bisa menyebabkan kerusakan pada material rem. Jika material rem tidak mampu menoleransi perubahan suhu yang signifikan, maka rem bisa pecah atau meleyot.
Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk mendinginkan rem cakram? Jawabannya sederhana, biarkan rem mendingin dengan sendirinya. Setelah suhu rem mulai turun, barulah kita boleh menyiramnya dengan air bersih untuk mempercepat proses pendinginan.
Jadi, alih-alih langsung menyiram rem yang panas dengan air, lebih baik bersabar dan membiarkannya mendingin secara alami. Ini adalah langkah preventif yang lebih aman untuk menjaga performa dan daya tahan rem cakram kendaraan kita. Ingat, keselamatan berkendara adalah yang utama.