Jakarta – Bongkar pasang aki, meski tampak sepele, ternyata menyimpan potensi masalah jika dilakukan dengan tidak tepat. Salah satu kekeliruan yang kerap terjadi adalah pemasangan kutub positif (+) dan negatif (-) yang terbalik. Banyak yang meyakini bahwa kesalahan ini akan langsung memicu korsleting pada sistem kelistrikan mobil atau motor. Namun, benarkah demikian?

Faktanya, pemasangan kutub aki yang terbalik memang menimbulkan masalah, tetapi bukan korsleting yang langsung merusak sistem kelistrikan kendaraan. Seorang ahli baterai dari PT Yuasa Battery Indonesia, Anton Mustamsikin, menjelaskan bahwa aki itu sendiri lah yang akan menjadi korban pertama jika terjadi kesalahan pemasangan.

"Kalau salah pasang kutub, yang rusak pertama kali itu akinya. Untuk sistem kelistrikan kendaraan setahu saya tidak akan rusak. Yang kena ya akinya duluan," kata Anton beberapa waktu lalu di Jakarta.

Jadi, jangan langsung panik jika Anda tak sengaja salah memasang kutub aki. Perangkat elektronik di kendaraan Anda kemungkinan besar akan aman. Namun, aki Anda yang kemungkinan besar akan mengalami kerusakan.

Lalu, dari mana datangnya risiko korsleting pada sistem kelistrikan kendaraan? Menurut Anton, biang keroknya justru bukan pada kesalahan pemasangan kutub. Korsleting lebih sering disebabkan oleh pemasangan terminal aki yang longgar atau tidak kencang.

"Saat ada arus listrik dan terminal longgar, maka akan muncul percikan api. Kondisi ini yang kemudian memicu korsleting pada kelistrikan kendaraan," jelas Anton.

Percikan api ini terjadi karena adanya hambatan pada koneksi yang tidak sempurna. Arus listrik yang seharusnya mengalir lancar justru ‘terjebak’ dan menghasilkan panas berlebih hingga memicu percikan.

Kesimpulan:

  • Salah pasang kutub aki akan merusak aki, bukan sistem kelistrikan kendaraan secara langsung.
  • Korsleting pada kelistrikan kendaraan lebih sering disebabkan oleh terminal aki yang longgar.

Tips Aman Bongkar Pasang Aki:

  1. Pastikan kutub aki terpasang dengan benar. Kutub positif (+) biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dari kutub negatif (-). Perhatikan juga tanda yang tertera pada aki.
  2. Kencangkan terminal aki dengan baik. Jangan sampai ada celah atau koneksi yang longgar.
  3. Jika ragu, mintalah bantuan mekanik profesional. Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?

Dengan memahami fakta-fakta ini, kita bisa lebih berhati-hati dalam merawat aki kendaraan. Jangan sampai kesalahan sepele justru berujung pada kerusakan yang lebih besar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini