Singapura, kota metropolitan yang gemerlap, memang dikenal dengan biaya hidupnya yang tinggi. Bagi pelancong dengan anggaran terbatas, khususnya pekerja Indonesia dengan upah UMR, penting untuk menyiasati pengeluaran, terutama soal transportasi. Jangan sampai ongkos taksi online menguras dompet Anda!
Baru-baru ini, seorang pelancong merasakan sendiri betapa mahalnya tarif taksi daring di Singapura. Perjalanan singkat kurang dari 3 km, dari kawasan Fullerton menuju Marina Selatan, menelan biaya hingga 19 SGD atau setara dengan Rp 230 ribu. Sebuah angka yang fantastis jika dibandingkan dengan tarif taksi di Indonesia untuk jarak yang sama, yang bisa kurang dari Rp 50 ribu.
Meskipun armada taksi yang digunakan terbilang mewah, seperti Toyota Noah Hybrid dengan captain seat, atau Honda Step WGN, tarifnya memang cukup menguras kantong. Fasilitas yang nyaman ini tentu menggoda, tetapi bagi budget traveler, ini bukan pilihan yang bijak.
Lalu, bagaimana cara berhemat saat berlibur di Singapura? Jawabannya adalah: manfaatkan transportasi umum. Bus dan MRT adalah pilihan terbaik dan terjangkau. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya 1-2 SGD atau sekitar Rp 12-24 ribu untuk sekali jalan. Harga yang jauh lebih bersahabat dibandingkan taksi online.
Keunggulan lain dari transportasi umum di Singapura adalah sistemnya yang terintegrasi. Anda bisa berpindah dari satu moda ke moda lainnya dengan mudah. Selain itu, stasiun dan halte tersebar di banyak lokasi strategis. Ini sangat memudahkan Anda mencapai destinasi wisata tanpa perlu berjalan kaki terlalu jauh atau berganti-ganti transportasi seperti di Indonesia.
Singkatnya, jika Anda berencana liburan hemat ke Singapura, lupakan taksi online. Fokuslah pada transportasi umum yang terjangkau, nyaman, dan efisien. Dengan begitu, sisa uang Anda bisa dialokasikan untuk menikmati pengalaman lain di Singapura, seperti mencicipi kuliner lokal atau membeli oleh-oleh. Liburan tetap seru, kantong pun aman!