Jakarta – Pemandangan tak biasa terjadi saat pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-47. Donald Trump dan Joe Biden, dua tokoh yang pernah bersaing sengit di panggung politik, terlihat bersama dalam satu mobil kepresidenan, ‘The Beast’. Momen ini bukan sekadar rutinitas, namun juga simbol dari transisi kekuasaan yang damai di negara adidaya itu.

Sebelum menginjakkan kaki di Gedung Capitol untuk upacara pelantikan, Trump yang secara mengejutkan terpilih kembali dan Biden, mantan presiden yang kini menjadi pendamping, berbagi satu kendaraan limosin Cadillac One. Tradisi ini, yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Barack Obama kepada Trump pada 2017, menegaskan pentingnya kontinuitas kepemimpinan dan transfer otoritas di AS.

‘The Beast’, julukan mobil kepresidenan itu, memang bukan kendaraan biasa. Mobil yang mulai digunakan sejak 2018 ini merupakan perwujudan teknologi keamanan tingkat tinggi. Sejak diserahkan kepada Secret Service di era kepresidenan Trump, mobil ini kemudian menjadi tunggangan utama Joe Biden pada periode selanjutnya.

Dikenal sebagai ‘benteng berjalan’, mobil ini dirancang untuk melindungi presiden dari berbagai ancaman. Pintu-pintu berlapis baja dengan ketebalan 20 cm serta jendela antipeluru dari polikarbonat dan kaca setebal 12 cm, memberikan perlindungan maksimal. Sasis mobil terbuat dari baja anti karat yang kuat, dirancang untuk tahan terhadap serangan bom.

Tidak hanya itu, fitur-fitur keamanan ‘The Beast’ juga mencakup sistem komunikasi canggih, pasokan oksigen mandiri, dan bahkan stok darah yang sesuai dengan golongan darah presiden. Semua ini menegaskan bahwa ‘The Beast’ bukan sekadar kendaraan, tetapi juga perisai bergerak bagi pemimpin negara.

Mengingat tingkat keamanannya yang luar biasa, tak heran jika harga ‘The Beast’ juga fantastis. Ketika pertama kali diserahkan kepada Secret Service pada tahun 2018, limosin ini dikabarkan menelan biaya hingga US$ 1,5 juta atau sekitar Rp 24,4 miliar (dengan kurs saat ini).

Perjalanan Trump dan Biden menuju Capitol dalam ‘The Beast’ bukan hanya momen logistik, tetapi juga momen simbolik. Ia menandai transisi kekuasaan yang lancar, di mana persaingan politik dikesampingkan demi kepentingan negara. Sebuah pengingat bahwa di balik hiruk pikuk politik, ada tradisi dan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini