Jakarta – Gelombang kendaraan listrik dari Tiongkok semakin deras menerjang pasar otomotif Indonesia. BYD, salah satu merek pendatang baru, berhasil mencuri perhatian publik dalam waktu singkat. Belum genap setahun berjualan, BYD telah mengklaim berhasil mendistribusikan belasan ribu unit mobil kepada konsumen tanah air. Angka ini menunjukkan penetrasi pasar yang agresif dan penerimaan positif terhadap produk-produk mereka.

Sejak awal tahun 2024, BYD langsung tancap gas dengan memperkenalkan tiga model sekaligus: Dolphin, Seal, dan Atto 3. Enam bulan kemudian, kejutan kembali hadir dengan peluncuran MPV listrik M6. Langkah ini terbukti jitu, dengan M6 yang kemudian menjadi primadona penjualan BYD.

"Kami telah mengirimkan 15 ribu unit mobil BYD sejak saat itu," ujar General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang, dalam sebuah kesempatan di Jakarta (20/01/2025). Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkuat klaim ini. Sepanjang tahun 2024, BYD M6 mencatatkan distribusi wholesales sebanyak 6.124 unit, mengungguli sejumlah pesaing di kelas mobil listrik.

Menariknya, pencapaian M6 melampaui merek-merek yang lebih dulu eksis di pasar, seperti Wuling BinguoEV, Wuling Air ev, Hyundai Ioniq 5, bahkan Chery Omoda E5. Ini menjadikan M6 sebagai mobil listrik terlaris yang dijual BYD di Indonesia. "M6, yang diperkenalkan ke pasar, memberikan kesan mendalam bagi saya. Hal ini memberikan kesempatan konsumen merasakan sendiri bagaimana kendaraan listrik mengubah gaya hidup," imbuh Liu.

Persaingan di segmen mobil listrik memang semakin ketat. Setidaknya ada 12 merek asal Tiongkok yang berupaya merebut hati konsumen Indonesia, termasuk Wuling, Chery, Morris Garage, DFSK, Seres, Neta, Tank, Baic, Haval, Ora, dan Aion. Namun, BYD mampu tampil menonjol. Secara keseluruhan, BYD mencatatkan distribusi wholesales sebanyak 15.429 unit, dengan 13.946 unit berhasil sampai ke garasi konsumen (retail sales).

Bagi BYD, angka 15 ribu unit bukan sekadar jumlah penjualan, tetapi juga pengakuan dari ribuan keluarga Indonesia terhadap merek dan teknologi mobil listrik yang mereka bawa. Liu pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pemilik mobil BYD di Indonesia.

Tidak hanya fokus pada penjualan, BYD juga berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia. Mereka telah menandatangani kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan. Pabrik ini direncanakan mulai beroperasi secara bertahap pada Januari 2026.

Untuk tahun 2025, BYD berencana melanjutkan tren positif dengan meluncurkan produk-produk baru, memperluas jaringan dealer, dan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia. BYD bahkan telah membuka training center sebagai wujud komitmen mereka dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang otomotif.

"Kami berharap dapat berbagi teknologi dan kesempatan training untuk meningkatkan kualitas teknis di Indonesia," ujar Liu. Dengan langkah-langkah strategis ini, BYD tampaknya siap untuk terus mengukuhkan posisinya di pasar mobil listrik Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini