Jakarta – Produsen motor listrik di tanah air tengah harap-harap cemas menanti kepastian kebijakan insentif dari pemerintah untuk tahun 2025. Ketidakjelasan mengenai kelanjutan subsidi dikhawatirkan akan membuat konsumen menunda pembelian, yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia.
Raditya Wibowo, CEO MAKA Motors, mengungkapkan bahwa perusahaannya sejak awal tidak bergantung pada subsidi. Namun, ia mengakui bahwa program subsidi yang berjalan beberapa tahun terakhir telah mempercepat adopsi motor listrik di masyarakat.
"Kami siap dengan kondisi apa pun di pasaran, dengan kekuatan produk yang kami punya," ujar Raditya. "Yang terpenting adalah kepastian dari pemerintah. Bentuk insentifnya seperti apa pun, kami berharap pemerintah segera mengumumkannya agar konsumen tidak ragu untuk membeli."
Kekhawatiran para produsen ini bukan tanpa alasan. Program subsidi motor listrik telah berjalan sejak 2023, dengan alokasi anggaran Rp 1,75 triliun untuk 200.000 unit. Pada 2024, anggaran tersebut turun menjadi Rp 350 miliar untuk 50.000 unit. Sementara itu, nasib insentif untuk tahun 2025 masih belum jelas.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan sinyal positif dengan mengisyaratkan akan kembali memberikan insentif. Namun, skema yang ditawarkan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah mengusulkan insentif melalui Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), bukan lagi subsidi langsung.
"Mungkin tahun ini skemanya akan berbeda, bukan subsidi lagi tapi lewat insentif mungkin kami mengusulkannya lewat PPN DTP," kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta.
Setia mengakui bahwa skema PPN DTP masih dalam tahap pembahasan bersama kementerian terkait. Detail dan mekanisme pelaksanaannya belum dapat diumumkan secara rinci.
Perubahan skema ini menimbulkan pertanyaan. Apakah PPN DTP akan seefektif subsidi langsung dalam mendorong penjualan motor listrik? Bagaimana implementasinya di lapangan agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan konsumen dan produsen?
Kepastian mengenai insentif motor listrik sangatlah penting. Industri ini membutuhkan sinyal yang jelas dari pemerintah agar dapat terus berinovasi dan berkembang. Jika konsumen terus dibiarkan menunggu tanpa kepastian, dikhawatirkan pertumbuhan pasar motor listrik akan melambat.
Pemerintah perlu segera mengambil keputusan dan mengumumkan skema insentif yang baru. Dengan demikian, konsumen dapat merencanakan pembelian dan produsen dapat terus berinvestasi pada pengembangan teknologi motor listrik yang lebih canggih dan terjangkau.