Tokyo – Kejutan terjadi di pasar otomotif Jepang. BYD, pabrikan mobil listrik asal China, berhasil menyalip Toyota dalam penjualan mobil listrik di negara asalnya sendiri. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa strategi harga kompetitif dan inovasi teknologi mampu menembus dominasi merek-merek lokal.

Meskipun baru masuk pasar Jepang pada 2023, BYD dengan cepat mencuri perhatian. Padahal, Jepang dikenal sebagai basis produsen otomotif kelas dunia dan konsumennya cenderung loyal pada produk dalam negeri. Namun, BYD berani hadir dengan menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan kompetitor.

Model-model seperti crossover Atto 3 (dikenal sebagai Yuan Plus di pasar internasional), hatchback Dolphin, dan sedan Seal EV menjadi andalan BYD. Dengan harga mulai dari 2,99 juta Yen (sekitar Rp 300 jutaan) untuk model Dolphin, BYD mampu menarik perhatian konsumen Jepang yang semakin sadar akan isu lingkungan dan mencari alternatif kendaraan yang ekonomis.

Perbandingan dengan Toyota sangat mencolok. Mobil listrik pertama Toyota, bZ4X, dijual dengan harga mulai dari 5,5 juta Yen (sekitar Rp 570 jutaan). Meskipun Toyota mengalami peningkatan penjualan bZ4X sebesar 10 persen menjadi 1.012 unit pada 2024, angka ini masih jauh di bawah BYD.

Data dari Asosiasi Dealer Mobil Jepang menunjukkan bahwa BYD berhasil menjual 2.223 unit mobil listrik pada tahun 2024, meningkat 54 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, penjualan mobil listrik Toyota justru mengalami penurunan 30 persen menjadi 2.038 unit.

Penjualan mobil listrik di Jepang sendiri sebenarnya sedang mengalami tren penurunan. Total penjualan kendaraan listrik di Jepang pada 2024 turun 33 persen menjadi 59.736 unit, angka yang pertama kali turun dalam empat tahun terakhir. Penurunan ini juga dialami oleh Nissan, pemimpin pasar mobil listrik di Jepang, dengan penurunan penjualan Leaf sebesar 44 persen menjadi 30.749 unit dan penjualan Sakura sebesar 38 persen menjadi 22.926 unit.

Keberhasilan BYD di Jepang mencerminkan tren global, di mana pabrikan China semakin agresif dalam pasar mobil listrik. Secara global, BYD mencatatkan penjualan 4,25 juta unit mobil penumpang pada tahun lalu.

Dominasi di Indonesia

Fenomena serupa juga terjadi di Indonesia. Kendaraan MPV listrik BYD M6 menjadi mobil listrik terlaris sepanjang tahun 2024, meskipun baru mulai didistribusikan pada Juli 2024. Data Gaikindo mencatat bahwa BYD berhasil menjual 6.124 unit M6 dalam waktu singkat.

BYD juga berhasil menempatkan diri sebagai merek China peringkat kedua di Indonesia, dengan total distribusi wholesales mencapai 15.429 unit dan penjualan ke konsumen sebanyak 13.946 unit. Pencapaian ini sangat mengesankan, mengingat BYD baru hadir di pasar Indonesia dalam tujuh bulan terakhir.

Keberhasilan BYD di Jepang dan Indonesia menunjukkan bahwa daya tarik mobil listrik dengan harga yang kompetitif sangatlah kuat. Ini juga menjadi sinyal bagi pabrikan otomotif tradisional untuk segera beradaptasi dengan perubahan preferensi konsumen dan perkembangan teknologi. Persaingan di pasar mobil listrik global semakin memanas, dan BYD jelas menjadi salah satu pemain utama yang patut diperhitungkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini