Jakarta – Industri otomotif Indonesia terus menunjukkan taji di kancah regional. Meski masih melakukan impor, data terbaru menunjukkan bahwa ekspor mobil buatan dalam negeri jauh melampaui jumlah impor. Bahkan, Indonesia kini bisa disebut sebagai salah satu pemain kunci di Asia Tenggara dalam produksi kendaraan roda empat atau lebih.
"Indonesia sudah swasembada mobil, minimal sejak 2013. Impor kita sangat kecil dibandingkan produksi dalam negeri," ujar seorang sumber dari industri otomotif, mengonfirmasi penguatan posisi Indonesia dalam produksi kendaraan.
Data yang dihimpun dari asosiasi industri menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, ekspor mobil dalam bentuk utuh (CBU) mencapai 472.194 unit. Walaupun angka ini mengalami penurunan 6,5% dibandingkan tahun sebelumnya, volume ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan impor mobil yang hanya 97.010 unit. Penurunan ekspor ini juga terjadi pada kendaraan dalam bentuk terurai (CKD) yang turun 29,6% menjadi 46.311 unit. Meski demikian, ekspor komponen kendaraan menunjukkan angka fantastis, mencapai 153.075.695 buah.
Dominasi Pasar Domestik, Impor Hanya Sebagian Kecil
Angka impor mobil yang hanya 97.010 unit menunjukkan bahwa pasar otomotif domestik mayoritas diisi oleh kendaraan produksi dalam negeri. Data penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) mencapai 865.723 unit, sementara retail sales (dari dealer ke konsumen) mencapai 889.680 unit. Dengan demikian, mobil impor hanya mengambil porsi sekitar 11% dari total kendaraan yang terjual di Indonesia.
Hal ini membuktikan bahwa industri otomotif Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga menjadi pemasok utama ke berbagai negara. Di tahun 2024, setidaknya ada 10 merek otomotif yang rutin mengirimkan hasil produksi mereka ke pasar internasional.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun demikian, penurunan angka ekspor CBU dan CKD menjadi catatan penting. Industri otomotif Indonesia perlu terus berinovasi dan meningkatkan daya saing agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan volume ekspor. Tantangan lain yang juga harus dihadapi adalah perubahan tren otomotif global, terutama terkait kendaraan listrik.
Di sisi lain, besarnya pasar domestik dan tingginya minat ekspor menunjukkan peluang yang besar bagi industri otomotif Indonesia. Pemerintah dan pelaku industri perlu bekerja sama untuk memaksimalkan potensi ini, sehingga industri otomotif dapat terus menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia. Dengan strategi yang tepat, Indonesia tidak hanya menjadi pemain kuat di ASEAN, tetapi juga menjadi kekuatan penting di pasar otomotif global.