Dua SUV medium, Toyota Harrier dan Honda CR-V, kerap menjadi incaran konsumen di pasar mobil bekas dengan anggaran Rp200 jutaan. Keduanya menawarkan kombinasi kenyamanan, performa, dan prestise, meski usianya tak lagi muda. Lantas, manakah yang lebih menarik untuk dipinang?
Toyota Harrier, dengan statusnya sebagai mobil Completely Built Up (CBU) Jepang, memancarkan aura eksklusivitas yang kental. Sementara itu, Honda CR-V generasi keempat, yang akrab disapa "CR-V Naga," menawarkan sentuhan premium dari SUV rakitan lokal. Keduanya hadir dengan mesin 2.4 liter yang cukup bertenaga, namun dengan karakter yang berbeda.
Desain: Klasik vs Modern
Secara tampilan, Harrier membawa gaya khas JDM (Japanese Domestic Market) dengan garis desain yang elegan dan sedikit sentuhan retro. Gril depan dengan bilah vertikal dan logo elang menjadi ciri khasnya. Sementara itu, CR-V tampil lebih modern dengan aksen krom di beberapa bagian eksterior dan desain gril "Solid Wing Face" yang menjadi identitas Honda saat itu.
Baik Harrier maupun CR-V sama-sama dibekali lampu proyektor. Namun, CR-V 2.4 Prestige memiliki keunggulan dengan tambahan washer atau pembersih lampu. Keduanya juga memiliki cladding hitam di sekeliling bodi untuk memberi kesan maskulin.
Interior: Mewah vs Lapang
Di sektor interior, Harrier unggul dalam hal kemewahan. Kabinnya didominasi material kulit dan aksen kayu yang memberikan kesan premium, lengkap dengan fitur-fitur seperti panoramic roof, pengaturan jok elektrik, heater seat, dan setir yang otomatis naik saat mesin dimatikan. Layout dasbor Harrier mengalir dinamis dengan sentuhan minimalis.
CR-V, di sisi lain, menawarkan kabin yang lebih lapang dan lega, khas mobil Honda. Kursi kulit, panel kayu, dan head unit touchscreen menjadi fitur unggulan. Ruang kaki dan ruang kepala sangat memadai, baik di baris depan maupun belakang. CR-V juga menawarkan fitur konektivitas Bluetooth, navigasi, dan kamera parkir belakang.
Performa: Tenaga vs Efisiensi
Urusan performa, CR-V 2.4 sedikit lebih unggul. Mesin 2.400 cc berkode K24Z mampu menghasilkan tenaga 190 PS, lebih besar dibandingkan dengan mesin 2.4 liter berkode 2AZ-FE milik Harrier yang hanya 162 hp. Meski demikian, keduanya menawarkan torsi yang cukup untuk penggunaan sehari-hari. Harrier hanya tersedia dalam transmisi otomatis 4-percepatan, sementara CR-V hadir dengan pilihan transmisi otomatis dan manual.
Fitur: Unik vs Standar
Harrier, sebagai mobil CBU, memiliki beberapa fitur unik yang jarang ditemukan pada mobil rakitan lokal. Contohnya, sensor parkir dengan bahasa Jepang, seatbelt reminder, dan arah sorot lampu depan yang mengikuti arah setir. Namun, untuk fitur keselamatan standar, keduanya relatif setara, dengan dual airbags menjadi fitur utama.
Kesimpulan: Pilih yang Sesuai Selera
Baik Toyota Harrier maupun Honda CR-V menawarkan kelebihan masing-masing. Harrier lebih unggul dalam hal kemewahan, fitur unik, dan aura eksklusif sebagai mobil CBU. Sementara itu, CR-V menawarkan kabin yang lebih lega, tenaga lebih besar, dan ketersediaan suku cadang yang lebih mudah.
Pilihan terbaik tergantung pada preferensi dan kebutuhan Anda. Jika Anda mencari SUV bekas dengan sentuhan mewah dan fitur unik, Toyota Harrier bisa menjadi pilihan menarik. Namun, jika Anda lebih mengutamakan ruang kabin yang lapang, tenaga yang lebih besar, dan ketersediaan suku cadang yang lebih mudah, Honda CR-V adalah opsi yang layak dipertimbangkan. Pastikan untuk melakukan pengecekan menyeluruh sebelum memutuskan untuk membeli salah satu dari kedua SUV ini.