Jakarta – Di tengah gempuran mobil-mobil baru, Honda Jazz generasi pertama atau yang dikenal dengan kode GD3 tetap memiliki tempat spesial di hati para penggemar otomotif. Hatchback yang meluncur perdana pada tahun 2004 ini, tak hanya menawarkan desain ikonik yang timeless, tetapi juga performa dan fleksibilitas yang menjadikannya pilihan menarik di pasar mobil bekas, terutama bagi mereka yang mencari kendaraan fungsional dengan anggaran terbatas.

Desain membulat dengan dimensi yang kompak menjadi ciri khas Jazz GD3. Namun jangan salah, meski terlihat mungil dari luar, ruang kabinnya menawarkan kelapangan yang mengejutkan. Hal ini berkat inovasi ultra seat, sebuah fitur yang memungkinkan kursi belakang dilipat dengan berbagai konfigurasi, menghadirkan fleksibilitas yang luar biasa.

Fleksibilitas Kabin yang Juara

Fitur ultra seat pada Jazz GD3 bukan sekadar gimmick. Empat mode yang ditawarkannya, yaitu Utility Mode, Long Mode, Tall Mode, dan Refresh Mode, memungkinkan pengguna memaksimalkan kabin sesuai kebutuhan. Membawa sepeda, papan selancar, tanaman, atau bahkan sekadar ingin beristirahat di dalam mobil, semua bisa dilakukan dengan mudah. Ini adalah bukti kepiawaian Honda dalam merancang mobil yang fungsional dan adaptif.

Dua Pilihan Mesin, Dua Karakter

Honda Jazz GD3 hadir dengan dua pilihan mesin, yaitu i-DSI dan VTEC. Keduanya memiliki karakter yang berbeda, i-DSI lebih mengedepankan efisiensi bahan bakar, sementara VTEC menawarkan performa yang lebih responsif.

Varian i-DSI dibekali mesin 1.500 cc yang mampu menghasilkan tenaga 87 dk dengan torsi 128 Nm. Mesin ini sangat cocok bagi mereka yang mengutamakan efisiensi dan kenyamanan berkendara sehari-hari. Sementara itu, varian VTEC menyuguhkan performa yang lebih bertenaga, dengan output 110 dk dan torsi 143 Nm. Tentunya, varian ini lebih menggugah bagi mereka yang ingin merasakan sensasi berkendara yang lebih sporty.

Pembeda Visual: Sentuhan yang Membuat Berbeda

Perbedaan antara varian i-DSI dan VTEC tidak hanya pada mesin, tapi juga pada tampilan eksterior. Jazz i-DSI tampil lebih polos tanpa body kit, sementara Jazz VTEC hadir dengan sentuhan sporty, seperti body kit pada bumper, side skirt, dan spion dengan lampu sein. Ini memberikan karakter yang berbeda pada masing-masing varian.

Fitur Unggulan dan Kenyamanan Berkendara

Jazz GD3 VTEC, sebagai varian teratas, tentunya dibekali dengan fitur yang lebih lengkap, seperti airbag pengemudi, rem cakram di semua roda, ABS (Anti-Lock Braking System), EBD (Electronic Brake Force Distribution), dan BA (Brake Assist). Sementara itu, varian i-DSI hanya menggunakan rem cakram di bagian depan, dan rem tromol di bagian belakang.

Meski begitu, secara umum, suspensi Jazz GD3 menawarkan kenyamanan berkendara yang baik. Didukung dengan suspensi depan MacPherson Strut dan suspensi belakang H-shape Torsion Beam, mobil ini mampu memberikan stabilitas dan meredam guncangan dengan baik.

Pilihan Cerdas di Pasar Mobil Bekas

Dengan usia yang sudah mencapai 20 tahun, Honda Jazz GD3 membuktikan dirinya sebagai hatchback yang tak lekang oleh waktu. Desainnya yang masih terlihat modis, fleksibilitas kabin yang luar biasa, serta performa yang andal, menjadikan mobil ini pilihan yang cerdas di pasar mobil bekas.

Saat ini, harga bekas Honda Jazz GD3 berkisar antara Rp70 hingga Rp80 jutaan, menjadikannya pilihan yang sangat menarik bagi mereka yang mencari mobil harian yang fungsional, irit bahan bakar, dan tetap stylish. Jazz GD3 bukan sekadar mobil bekas, tetapi juga investasi yang cerdas untuk mobilitas sehari-hari. Jadi, bagi Anda yang sedang mencari hatchback dengan harga terjangkau, Honda Jazz GD3 patut untuk dipertimbangkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini