Jakarta – Mobil, layaknya makhluk hidup, membutuhkan perawatan rutin agar tetap prima. Salah satu aspek penting dalam perawatan mobil adalah penggantian spare part atau suku cadang secara berkala. Bukan sekadar formalitas, penggantian suku cadang yang tepat waktu akan menjaga performa mobil, mencegah kerusakan lebih parah, dan tentu saja, menjamin keselamatan berkendara.
Beberapa komponen memang memiliki usia pakai yang lebih lama. Namun, ada beberapa spare part yang wajib diperhatikan dan diganti secara rutin. Jika tidak, bukan hanya performa mobil yang menurun, kerusakan juga bisa merembet ke komponen lain. Berdasarkan analisis dari berbagai sumber, setidaknya ada empat suku cadang yang tidak boleh diabaikan dan harus diganti secara berkala:
1. Filter Udara: Pernapasan Mesin yang Harus Selalu Bersih
Filter udara bertugas menyaring udara yang masuk ke dalam mesin. Bayangkan jika filter ini kotor, debu dan kotoran akan ikut masuk dan mengganggu proses pembakaran. Akibatnya, performa mesin bisa menurun dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Idealnya, filter udara diganti setiap 10.000 hingga 15.000 km, atau mengikuti rekomendasi pabrikan mobil.
2. Oli Mesin: Pelumas Vital untuk Jantung Kendaraan
Oli mesin adalah pelumas yang sangat penting untuk menjaga agar komponen-komponen mesin yang bergesekan tidak cepat aus dan rusak. Jika oli tidak diganti secara rutin, gesekan antar komponen bisa menghasilkan panas berlebih (overheat), yang berujung pada penurunan performa atau bahkan kerusakan mesin yang parah. Waktu penggantian oli mesin bervariasi, umumnya antara 5.000 hingga 10.000 km, tergantung jenis mobil dan oli yang digunakan.
3. Kampas Rem: Faktor Keselamatan Nomor Satu
Sistem pengereman adalah salah satu sistem vital dalam kendaraan. Kampas rem, sebagai komponen utama dalam sistem pengereman, secara bertahap akan menipis seiring pemakaian. Jika kampas rem sudah aus, daya cengkeram rem akan berkurang, sehingga memperpanjang jarak pengereman. Untuk menjaga keselamatan, kampas rem disarankan untuk diganti setiap 20.000 hingga 30.000 km, atau lebih cepat jika sering melewati jalan macet atau memiliki gaya berkendara agresif.
4. Timing Belt: Sinkronisasi Mesin yang Harus Terjaga
Timing belt atau sabuk timing berfungsi untuk mengatur sinkronisasi antara poros engkol dan poros camshaft. Jika timing belt putus, mesin mobil dapat mengalami kerusakan parah karena komponen-komponen internalnya saling bertabrakan. Meskipun memiliki usia pakai yang lebih panjang dibanding ketiga komponen di atas, timing belt tetap harus diganti secara berkala. Umumnya penggantian dilakukan setiap 60.000 hingga 100.000 km, sesuai spesifikasi dan rekomendasi pabrikan.
Dengan mengganti keempat spare part ini secara rutin, Anda bukan hanya menjaga performa mobil tetap optimal, tapi juga memastikan keselamatan diri dan penumpang. Jangan tunda atau abaikan penggantian suku cadang ini, demi kenyamanan dan keamanan berkendara Anda. Perawatan mobil adalah investasi, bukan sekadar pengeluaran.