Bandung – PT BYD Motor Indonesia unjuk gigi dengan meluncurkan BYD M6, sebuah Multi Purpose Electric Vehicle (MPEV) yang mencoba peruntungan di segmen MPV listrik. Mobil ini hadir dengan ambisi menjadi kendaraan keluarga yang nyaman dan fungsional. Namun, di balik potensi yang besar, masih ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian.
BYD M6 hadir dengan dimensi yang cukup lapang, dengan panjang 4.710 mm, lebar 1.810 mm, dan wheelbase 2.800 mm. Ukuran ini menghasilkan kabin yang lega, mampu menampung 6-7 penumpang. Bahkan, penumpang dewasa dengan tinggi badan 170 cm pun masih merasa nyaman duduk di baris ketiga, dengan ruang kaki yang cukup memadai. Urusan bagasi juga tak kalah menarik, dengan kapasitas 180 liter saat semua kursi terpasang, dan meningkat menjadi 630 liter ketika baris ketiga dilipat. Volume sebesar ini cukup untuk membawa beberapa koper berukuran besar, serta perlengkapan keluarga lainnya.
Kenyamanan kabin semakin terasa dengan dua pilihan konfigurasi kursi. Pertama, konfigurasi 6 penumpang dengan captain seat di baris kedua yang menawarkan kenyamanan ekstra. Kedua, konfigurasi 7 penumpang yang lebih memaksimalkan kapasitas angkut. Pilihan captain seat sendiri memiliki gangway selebar 280 mm, memudahkan akses ke baris ketiga tanpa perlu melipat kursi. Selain itu, pengaturan kursi elektrik, ventilasi kursi depan, serta handrest semakin menambah sentuhan kemewahan.
Beralih ke aspek performa dan handling, BYD M6 memberikan pengalaman berkendara yang cukup nyaman berkat suspensi independen di seluruh roda. Peredaman suspensinya terbilang empuk, namun tetap stabil saat bermanuver, berkat sentuhan tangan ahli tuning Heinz Keck.
Meski demikian, BYD M6 masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah. Posisi pedal gas yang "mendep" atau terlalu ke dalam, membuat kaki pengemudi harus sedikit mengangkat untuk berpindah antara pedal gas dan rem. Kondisi ini mengurangi aspek ergonomis saat berkendara.
Sistem pendingin kabin juga belum sempurna. BYD M6 belum mengadopsi pengaturan AC dual zone, padahal pengaturan suhu di mobil ini sudah serba digital. Pengaturan double blower pun terkesan sederhana, hanya sebatas pengaturan kecepatan kipas saja. Kualitas audio juga menjadi catatan, dengan kualitas suara yang biasa saja, meski sudah dilengkapi enam speaker. Bass yang kurang bulat serta ketidakstabilan sistem software equalizer, membuat kualitas audio mobil ini belum optimal.
Sebagai sebuah MPEV, BYD M6 punya potensi untuk menjadi pilihan menarik di pasar mobil keluarga. Namun, sebelum dipasarkan ke konsumen, BYD Motor Indonesia perlu membenahi kekurangan-kekurangan yang ada. Perbaikan pada posisi pedal gas, sistem AC, dan audio akan membuat BYD M6 lebih kompetitif dan diterima pasar. Dengan demikian, BYD M6 tidak hanya menawarkan kelebihan pada kabin yang lapang dan teknologi listrik, tetapi juga memberikan pengalaman berkendara yang memuaskan.