Jakarta – Di tengah gempuran mobil-mobil baru dengan desain futuristik, Suzuki Karimun Wagon R justru menjadi perbincangan hangat di kalangan pencari mobil bekas. Meski sudah tidak lagi dipasarkan dalam kondisi baru sejak 2021, mobil LCGC ini masih punya daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang mengutamakan kepraktisan dan efisiensi.
Karimun Wagon R, yang merupakan generasi ketiga dari keluarga Karimun di Indonesia, memang menawarkan sesuatu yang berbeda dibanding para pesaingnya di kelas LCGC. Desainnya yang mengotak, meski terkesan sederhana, justru menyimpan kelebihan tersembunyi.
Kabin Luas, Bikin Nyaman Keluarga
Salah satu nilai jual utama Wagon R adalah ruang kabinnya yang lega, melebihi ekspektasi dari sebuah mobil LCGC. Dengan postur atap yang tinggi, mobil ini memberikan kenyamanan ekstra bagi penumpang, bahkan bagi mereka yang memiliki postur tubuh jangkung. Ruang kepala yang lapang membuat perjalanan jauh pun terasa lebih nyaman tanpa harus khawatir kepala mentok ke plafon.
Posisi mengemudi juga dirancang ergonomis, sehingga pengemudi tidak merasa cepat lelah. Selain itu, meski eksteriornya terbilang mungil, Wagon R dibekali dengan berbagai kompartemen penyimpanan yang fungsional, termasuk under seat tray yang berguna untuk menyimpan barang-barang kecil.
Lincah dan Irit Bahan Bakar
Soal performa, Suzuki Karimun Wagon R juga tidak mengecewakan. Dibekali mesin 1.000 cc 3-silinder berkode K10B, mobil ini terbukti lincah dan responsif di perkotaan. Bobotnya yang ringan juga berkontribusi pada akselerasi yang cukup baik. Tak hanya itu, Wagon R juga dikenal irit bahan bakar. Dengan gaya berkendara yang wajar, konsumsi BBM-nya bisa mencapai 22,8 km/liter.
Kekurangan yang Perlu Dipertimbangkan
Namun, bukan berarti Karimun Wagon R tanpa cela. Salah satu kekurangan yang paling menonjol adalah fitur yang minim. Pengaturan AC masih manual, belum ada audio control steering switch, dan head unit masih single din. Spion elektrik pun belum tersedia.
Selain itu, desainnya yang tinggi dan kurang lebar membuat mobil ini terlihat agak "jangkung". Efeknya, kabin terasa sempit ke samping dan goyangan pada kabin cukup terasa saat melaju dalam kecepatan tinggi. Ukuran roda yang kecil juga menjadi salah satu kekurangan yang sering dikeluhkan.
Transmisi AGS: Kelebihan dan Kekurangan
Suzuki Karimun Wagon R tidak menggunakan transmisi AT konvensional atau CVT, melainkan AGS (Auto Gear Shift). Transmisi ini memang membuat mobil terasa lebih responsif di putaran bawah, namun perpindahan giginya cenderung menghentak dan ada lag (jeda) saat perpindahan gigi.
Perawatan transmisi AGS juga cukup kompleks dan mahal, karena melibatkan komponen seperti actuator yang harganya bisa mencapai belasan juta rupiah jika mengalami kerusakan.
Pilihan Rasional di Pasar Mobil Bekas
Meski memiliki beberapa kekurangan, Suzuki Karimun Wagon R tetap menjadi pilihan menarik di pasar mobil bekas. Harga bekasnya yang terjangkau, mulai dari Rp 70 jutaan hingga Rp 139 jutaan, membuatnya menjadi opsi yang rasional bagi mereka yang mencari mobil keluarga dengan kabin lega, irit bahan bakar, dan lincah di perkotaan.
Bagi Anda yang mempertimbangkan untuk membeli Karimun Wagon R, ada baiknya untuk mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangannya, serta melakukan pengecekan menyeluruh sebelum memutuskan untuk membelinya. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan mobil yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.