Jakarta – Lebih dari sekadar mobil, Toyota Kijang adalah bagian dari sejarah otomotif Indonesia. Lahir sebagai kendaraan niaga sederhana pada 9 Juni 1977, Kijang bertransformasi menjadi mobil keluarga yang dicintai jutaan orang, bahkan hingga kini hadir dalam wujud modern dan ramah lingkungan, Innova Zenix.
Tahun 2024 ini, Kijang genap berusia 47 tahun, sebuah bukti ketahanan dan adaptasi terhadap kebutuhan pasar. Perjalanan panjang ini dimulai dari sebuah kendaraan bak terbuka yang dikenal sebagai "Kijang Buaya" karena desain kap mesinnya yang unik. Dengan mesin 1.2 liter Corolla 3K, Kijang generasi pertama ini langsung menarik perhatian masyarakat, bukan hanya sebagai kendaraan niaga, tetapi juga sebagai mobil keluarga yang fungsional.
Transformasi dari ‘Buaya’ hingga ‘Doyok’
Peran karoseri lokal sangat penting dalam transformasi Kijang menjadi mobil keluarga. Mereka melihat potensi Kijang untuk menjadi minibus dan segera merancang konversi bodi yang lebih sesuai. "Kijang Buaya" dengan pintu terpalnya, memberikan kesan awal yang unik.
Kemudian, muncul "Kijang Doyok" pada tahun 1981. Desainnya yang lebih halus dengan engsel pintu tersembunyi dan kap mesin yang hanya terbuka di bagian atas memberikan kesan yang lebih modern. Kaca jendela menggantikan terpal, dan kapasitas mesin pun ditingkatkan menjadi 1.5 liter 5K. Penampilan Kijang Doyok yang mengotak, kerempeng, dan ‘bergigi mancung’ menjadikannya ikonik dan mudah diingat, seperti tokoh kartun Doyok yang populer saat itu.
Kijang Super: Fokus Keluarga dengan Teknologi Baru
Tahun 1986, "Kijang Super" hadir, menandai fokus yang lebih besar pada pasar mobil keluarga, walau versi pikap masih diproduksi. Generasi ketiga ini memperkenalkan teknologi full pressed body, sebuah terobosan dalam proses produksi yang meningkatkan presisi dan mengurangi penggunaan dempul. Dengan teknologi ini, panel-panel bodi dibuat dengan cetakan presisi yang disambung dengan las, menghasilkan kualitas yang lebih baik. Kijang Super hadir dalam dua versi: sasis pendek (KF40) dan panjang (KF50).
Pada tahun 1992, muncul "Kijang Grand Extra" yang hadir dengan teknologi Toyota Original Body, menjadi minibus pertama dengan kualitas bodi setara sedan yang bebas dempul. Desain interiornya juga ditingkatkan dengan fitur AC double blower dan dashboard yang lebih modern. Mesin pun ditingkatkan menjadi 1.8 liter 7K.
Era Kijang Kapsul dan Modernisasi
Kijang generasi keempat, yang dikenal sebagai "Kijang Kapsul," hadir pada 1997 dengan lekukan bodi yang membulat. Era ini juga memperkenalkan varian diesel dan transmisi otomatis. Pada tahun 2000, Toyota merilis Kijang EFI dengan teknologi fuel injection, tersedia dalam dua pilihan kapasitas mesin yaitu 1.800 cc dan 2.000 cc. Kijang Kapsul terus mendapatkan penyegaran hingga tahun 2002.
Innova: Babak Baru dengan Platform IMV
Pada tahun 2004, Kijang bertransformasi menjadi "Kijang Innova." Dibangun di atas platform Innovative International Multi Purpose Vehicle (IMV) bersama Hilux dan Fortuner, Innova tetap mempertahankan sasis ladder frame. Generasi ini membawa teknologi terkini seperti mesin VVT-i, diesel common rail, multi information display, dan airbag. Fleksibilitas kabin menjadi daya tarik tersendiri, dengan jok baris ketiga yang bisa dilipat menyamping.
Innova Reborn: Kemewahan dan Gaya Modern
"Innova Reborn" hadir sebagai generasi keenam, dengan desain yang lebih stylish dan modern. Kijang semakin naik kelas sebagai mobil keluarga yang mewah, menjawab kebutuhan masyarakat modern yang menginginkan fungsionalitas, performa mumpuni, dan desain yang menarik. Pengembangannya melibatkan survei di berbagai negara untuk memahami keinginan konsumen.
Innova Zenix: Hybrid dan Monokok Era Baru
Generasi ketujuh, "Innova Zenix," meluncur pada November 2022, menandai perubahan besar dengan meninggalkan varian diesel dan beralih ke mesin bensin dan hybrid. Zenix tidak lagi menggunakan sasis ladder frame, melainkan platform Toyota New Global Architecture (TNGA) dengan struktur monokok. Platform ini meningkatkan rigiditas bodi, mengurangi bobot, serta meningkatkan kenyamanan dan stabilitas.
Innova Zenix hadir dalam tiga varian: G, V, dan Q. Varian bensin menggunakan mesin 2.0 liter M20A-FKS, sementara varian hybrid menggunakan mesin 2.0 liter M20A-FXS yang dipadukan dengan motor listrik. Transmisi otomatis 10-direct shift CVT menyalurkan tenaga ke roda depan. Baterai Ni-MH pada varian hybrid disimpan di bawah jok depan.
Kijang: Lebih dari Sekadar Mobil
Perjalanan Kijang selama 47 tahun ini bukan sekadar evolusi mobil, tetapi juga refleksi perkembangan masyarakat Indonesia. Dari kendaraan niaga sederhana hingga mobil keluarga modern berteknologi hybrid, Kijang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Kijang adalah saksi bisu perjalanan keluarga Indonesia, dari generasi ke generasi, dari jalanan desa hingga jalanan perkotaan. Kisah Kijang terus berlanjut, siap untuk mengarungi era baru otomotif Indonesia.